Ini Dia Cara Seru Menunggu Waktu Berbuka

Red: Endah Hapsari

Senin 30 Jul 2012 03:09 WIB

Memancing Foto: dealsextra.com.au Memancing

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa orang pemuda tampak duduk beralaskan tikar di bawah pohon rindang di tengah persawahan Guntung Papuyu Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.

Mereka di antaranya duduk sambil mendengarkan lantunan lagu dangdut dari sebuah radio yang dibawa ke lokasi tersebut.

Sementara tangan mereka begitu kosentrasi memegang dan memperhatikan alat pancing yang ditaruh persis pada beberapa lokasi empang (danau kecil) di tengah persawahan tersebut.

"Aku dapat," kata seorang pemuda berteriak kegirangan tatkala pancingnya dimakan seekor ikan pepuyu (betok), seraya mengambilnya dan menaruh ikan tersebut ke dalam ember yang sudah disediakan.

Hobi memancing seakan muncul di saat bulan puasa ini, dan berdasarkan keterangan Imuh (23), penduduk Laksana Indan Pekauman Kota Banjarmasin ini, hampir setiap hari selama puasa ia memancing bersama kawan-kawannya satu kampung.

"Ramai sekali memancing. Kami selalu ketagihan karena asyik," kata Imuh, pemuda pengangguran ini.

"Apanya yang asyik," kata penulis bertanya. "Ya itu 'jarujutnya' (saat pancing ditarik-tarik ikan, red), dan kenikmatan seperti itu tak bisa dibeli," kata Imuh lagi.

Menurut Imuh, saat seperti itu sulit dilukiskan kesenangannya dalam memancing, apalagi bila "jarujutnya" sering sekali terjadi, maka kian asyik saja, rasa tak ingat waktu.

"Kalau memancing itu sering dapat, rasanya waktu ini sangat singkat, saat pagi kami datang ke lokasi ini, tahu-tahu saking asyiknya hari sudah sore aja," kata Imuh lagi, seraya disambut senyum simpul kawan-kawannya yang berada di lokasi tersebut.

"Oleh karena itu memancing saat bulan puasa sangat cocok bagi kami yang tidak memiliki pekerjaan tetap ini, untuk membunuh waktu," tuturnya.

Menurut mereka, hasil memancing hanya untuk keperluan rumah tangga mereka saja, dan tidak diperjualbelikan, walau kadangkala hasil yang diperoleh memelebihi kebutuhan, karenanya sebagian diawetkan.

"Lumayan dapat ikan, ketimbang harus beli, lebih baik memancing, apalagi selama Ramadan ini kami tak ada kerjaan, ketimbang nganggur lebih baik mempancing," tutur Imuh lagi.