Yuk, Berburu Takjil di Pasar Benhil

Rep: MG04/ Red: Karta Raharja Ucu

Selasa 24 Jul 2012 19:03 WIB

Setiap sore, Pasar Bendungan Hilir yang menjual beraneka macam takjil ramai diserbu  pembeli. Foto: ROL/MG04 Setiap sore, Pasar Bendungan Hilir yang menjual beraneka macam takjil ramai diserbu pembeli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi Anda yang tidak sempat membuat takjil atau makanan buka puasa, Anda bisa menyambangi Pasar Bendungan Hilir (Benhil) di Jakarta Pusat. Di sini, Anda bisa memilih sendiri berbagai menu takjil yang dijajakan para penjual.

Di pasar Benhil, dijual berbagai aneka gorengan, es buah, aneka kue basah, serta aneka kue tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Aneka gorengan yang tersedia antara lain gorengan tahu isi, tempe mendoan, risol.

Sementara Aneka tradisional di antaranya lemang, surabi, empek-empek, lapek bugis. Tak hanya kue kue kering, aneka macam makanan berat pun tersedia disini. Ada ayam bakar, ikan gurame, ati ampela, rendang, sayur sop dan sebagainya. Pasar Benhil juga menyediakan aneka minuman segar seperti es pisang ijo, es cendol, es buah, es koktail, kolak, sari kedelai dan masih banyak lagi.

"Di pasar Benhil lengkap menunya, jadi banyak pilihan untuk berbuka puasa," ujar salah satu pembeli, Santri saat berbincang dengan ROL, Senin (23/7) sore.

Karyawan swasta di salah satu bank swasta itu mengaku, setiap bulan puasa ia selalu membeli makanan untuk sahur dan takjil di Benhil. Alasannya, lantaran di Pasar Benhil banyak pilihan yang dijual.

Pasar yang dibuka hanya setiap Ramadhan itu selalu dipadati pengunjung yang ingin berburu takjil. Pasar itu dibuka mulai pukul 15.00 hingga 19.00 WIB.

Biasanya, para pengunjung mampir ke Pasar Benhil selepas pulang kantor. Harga yang bersahabat dengan kantong 'orang kantoran' membuat Pasar Benhil selalu menjadi primadona.

Harga gorengan di Pasar Benhil berkisar dua ribu rupiah per buah. Sementara untuk minuman berkisar lima ribu rupiah sampai sepuluh ribu rupiah. Sedangkan untuk makanan beratnya cukup murah, sekitar delapan ribu rupiah untuk ayam bakar dan sup ayam, atau Rp 20 ribu untuk gurame bakar.

Banyaknya pengunjung yang mendatangi pasar tersebut, membuat kantong para pedagang menggelembung. Untuk besar pun berhasil dikantongi.

"Alhamdulilah omset penjualan bisa mencapai dua juta sampai lima juta rupiah per hari. Tergantung ramai atau tidaknya," ungkap salah satu pedagang, Sri.