Peran Ayah Mengajarkan Puasa Pada Anak

Rep: mg07/ Red: Hazliansyah

Selasa 24 Jul 2012 07:40 WIB

Wamenag Nazaruddin Umar saat membuka Republika Ramadhan Fair 2012 Foto: Republika/Zaky Wamenag Nazaruddin Umar saat membuka Republika Ramadhan Fair 2012

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki hari kedua, Republika Ramadhan Fair (RRF) mengadakan konsultasi parenting bersama Irwan Rinaldi (sahabat ayah) di Kompleks Masjid Agung Al-Azhar, Senin (23/7). Talk Show kali ini mengangkat tema "Peran Ayah Mempersiapkan Anak Berpuasa".

Irwan mengatakan, ada banyak hal yang dapat dilakukan ketika mengajarkan anak berupasa. Namun satu hal yang paling dasar, sebut Irwan, adalah memberikan pemahaman rohani atau pendidikan karakter bagi anak. Dalam membentuk karakter bagi anak, jelas Irwan, tidak bisa dilakukan hanya dengan ucapan.

"Karakter dan akhlak kalau hanya dijelaskan ke anak menggunakan omongan, hanya 10 persen saja yang akan diserap, maka dari itu harus diberi contoh supaya mudah dimengerti anak," ungkapnya.

Pria yang sudah mengeluarkan 19 buku tentang ayah ini menilai Indonesia merupakan 'Father Less Country'. Artinya sosok ayah di Indoesia saat ini hanya terbatas fisik, psikologi seorang ayah banyak yang hilang di Indonesia.

Hal itu menjadi penting karena selain persiapan rohani, psikologi seorang ayah sangat dibutuhkan saat mengajarkan anak berpuasa, bagaimana seorang ayah mengasuh dan memberikan semangat untuk anaknya menjadi faktor penting.

Terlebih lagi jika yang dihadapi adalah anak berusia di bawah 12 tahun. 96,77 % guru TK dan SD di Indonesia adalah perempuan, hingga membuat anak benar-benar butuh sosok ayah yang tidak hanya fisik tapi psikologisnya juga.