BI Siapkan Uang Tunai Rp 89,4 Triliun

Rep: nuraini/ Red: Taufik Rachman

Jumat 20 Jul 2012 13:49 WIB

Bank Indonesia holds its next policy-setting meeting on Thursday, and economists in a Reuters poll widely expected it to hold rates steady. Stock of money is in a state-own bank in Indonesia (Illustration). Foto: Antara/Eko Bank Indonesia holds its next policy-setting meeting on Thursday, and economists in a Reuters poll widely expected it to hold rates steady. Stock of money is in a state-own bank in Indonesia (Illustration).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---Bank Indonesia menyiapkan uang tunai hingga Rp 89,4 triliun. Uang tersebut untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan pada saat Ramadhan dan Lebaran 2012.

“Kami perkirakan bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini, pertambahan uang yang dibutuhkan kira-kira Rp 89,4 triliun, “ ujar Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, di Jakarta, Jumat (20/7).

Uang tunai yang disiapkan bank sentral tersebut terdiri dari uang pecahan besar (Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 20 ribu) sebanyak Rp 81,1 triliun. Sementara, uang receh dengan pecahan Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 disiapkan sebanyak Rp 8,3 triliun.

Kebutuhan uang tunai pada Ramadhan dan Idul Fitri 2012 tersebut naik 16,1 persen dari realisasi kebutuhan uang periode yang sama tahun lalu. Transaksi penarikan uang pada Idul Fitri 2011 mencapai Rp 77 triliun. Realisasi tersebut lebih besar dari proyeksi BI sebesar Rp 61,3 triliun.

Jumlah uang tunai tersebut, kata Darmin sudah memperhitungkan kebutuhan dari tahun-tahun sebelumnya. Persediaan uang tunai itu juga telah memperhitungkan hari libur saat Lebaran. “Biasanya, hari libur bertambah, uang yang dibutuhkan juga harus disiapkan, “ ujarnya.

Penambahan uang tunai dinilai tidak akan menganggu inflasi. Meskipun inflasi pada saat Ramadhan akan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Pada Juli 2012, inflasi diperkirakan mencapai 0,7 persen.

Kenaikan inflasi diperkirakan terjadi hingga bulan kedua setelah Idul Fitri. Namun, BI belum dapat memperkirakan kenaikan inflasi tersebut. “Kami survei dulu, “ kata Darmin.