REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun telah melakukan berbagai antisipasi, kemacetan parah tetap dialami oleh pemudik dalam arus mudik 2012. Menjelang puncak arus mudik yang diperkirakan akan jatuh pada 25 dan 26 Agustus 2012, Jasa Marga mengaku akan tetap berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengurai kemacetan.
Direktur Operasi PT Jasa Marga Hasanudin tidak menampik, mekanisme buka tutup sebagaimana yang diberlakukan di beberapa ruas tol Jakarta-Cikampek, Palimanan-Kanci (Palikanci), Cirebon maupun Purbaleunyi.
"Mestinya itu akan dilakukan juga nanti," kata Hasanudin kepada Republika, Kamis (23/8). Hasanudin menjelaskan, berdasarkan pengalaman tahun lalu, pemudik yang masuk ke ruas jalan tol Jakarta-Cikampek umumnya telah mengalami kekelahan yang luar biasa.
Sehingga, biasanya pada km 42 dan km 62 akan terjadi penumpukan arus kendaraan. Umumnya, lanjut Hasanudin, pemudik kala mendapati tempat istirahat di km 62 penuh, enggan melanjutkan perjalanan ke km 42 akibat jarak yang terlampau jauh.
"Akibatnya, banyak pemudik yang berhenti di bahu jalan. Ini yang menyebabkan terjadinya gangguan kapasitas," ujar dia. Oleh karena itu, Hasanudin mengimbau agar pemudik menyiapkan kondisi fisiknya. Hal tersebut diakibatkan perjalanan melelahkan yang ditempuh oleh pemudik.
Hasanudin pun mengimbau, para pemudik dapat menyiasati waktu pulang sehingga tidak menumpuk di tanggal 25 dan 26 Agustus 2012. Tujuannya agar persebaran pemudik menjadi terdistribusi.