REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengungkapkan program mudik gratis yang banyak diselenggarakan oleh perusahaan merugikan perusahaan angkutan umum yang beroperasi di jalur para pemudik.
"Program mudik gratis merugikan angkutan reguler karena menggunakan bus pariwisata yang seharusnya tidak melayani rute di jalur tersebut," kata Ketua Umum Organda Eka Sari Lorena dihubungi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan penggunaan bus pariwisata untuk angkutan mudik gratis meyalahi aturan karena melakukan perjalanan tanpa izin Organda.
"Mudik gratis yang mulai marak diadakan sejak dua tahun lalu itu sifatnya insidensial, jadi izinnya pun insidensial," katanya.
Menurut Eka, perusahaan penyelenggara mudik gratis seharusnya bisa memberikan perhatian lebih pada hal itu. Tak hanya sekadar merugikan, hal tersebut bahkan menyebabkan beberapa agen bus tutup.
"Kami harap perusahaan lebih memperhatikan hal ini, artinya jangan hanya menyenangkan sejumlah pihak tapi merugikan pihak lainnya," katanya.
Melihat kondisi tersebut, Eka berharap musim Lebaran 2013 nanti pemerintah dan penyelenggara mudik gratis dapat memperbaiki hal itu dengan memberikan sosialisasi dan informasi kepada banyak pihak.
"Kami percaya tahun depan akan lebih baik lagi," katanya.
Sementara itu pemantauan di Terminal Pulogadung Jakarta Timur menunjukkan jumlah penumpang bus di terminal tersebut tidak seramai beberapa tahun lalu.
Oni (26), salah satu perwakilan Perusahaan Otobus (PO) Kramat Jati mengatakan tahun 2013 ini merupakan tahun sepi penumpang.
"Tahun ini sepi sekali, penumpang 'diambil' sama mudik gratis," katanya.
Ia juga mengatakan musim mudik kali ini banyak bus yang tidak terisi penuh, bahkan hanya terisi setengahnya saja.
Walaupun demikian, Oni mengatakan mulai H-4 (15/8) sudah mulai terjadi peningkatan penumpang. Dia juga memprediksi kenaikan penumpang akan berlanjut terus hingga H-1 (18/8) Sabtu nanti.
"Mulai hari ini sudah ramai, kemungkinan akan terus ramai tanggal 16, 17, 18 Agustus ini," katanya.