Terdeteksi Darah Tinggi, Sopir Bus Dilarang Narik

Rep: neni ridarineni/ Red: Heri Ruslan

Rabu 15 Aug 2012 15:22 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Sekitar 60-70 persen bus angkutan Lebaran di DIY sudah dilakukan pemeriksaan dan semuanya laik jalan. Kebutuhan  bus  angkutan Lebaran untuk AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) diperkirakan mencapai 446 unit sedangkan untuk AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi) ada 674 unit.

Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Provinsi DIY, Anna Rina pada Republika, Rabu (15/8). Sementara itu dari hasil pemeriksaan kesehatan  dan urine terhadap  50 sopir bus di Yogyakarta, sampai saat ini tidak ada yang terkena narkoba dan hanya satu sopir yang tidak boleh jalan karena hipertensi.

Puncak kedatangan arus mudik masyarakat jelang Lebaran di Yogyakarta diprediksikan akan terjadi Jumat (17/8) mendatang. Hal tersebut akan terjadi untuk seluruh moda transportasi umum baik bus, kereta api maupun pesawat.

Menurut Anna, prediksi tersebut mempertimbangkan masyarakat masih akan bekerja hingga Kamis (16/8). Usai bekerja hari terakhir pada 16 Agustus masyarakat pemudik akan langsung melakukan ritual tahunan pulang kampung menyambut Lebaran.

Dengan kondisi tersebut, 17 Agustus yang bertepatan dengan Ulang Tahun Republik Indonesia ke-67, akan menjadi hari tersibuk di terminal kedatangan moda transportasi umum di Yogyakarta. 

Memperhitungkan masa libur Lebaran, diprediksikan puncak arus balik akan terjadi  25 dan 26 Agustus yakni: untuk angkutan udara (pesawat) dan bus puncak balik pada 25 Agustus dan untuk kereta puncak balik diprediksikan 26 Agustus.