BMKG : Pemudik Waspadai Angin Kencang di Pantura

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dewi Mardiani

Senin 13 Aug 2012 16:35 WIB

Angin kencang. Ilustrasi. Foto: sportige.com Angin kencang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Para pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah mulai terlihat melintasi jalur pantura Indramayu dan Cirebon. Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Majalengka, memperingatkan para pemudik untuk mewaspadai kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

‘’Yang sangat harus diwaspadai adalah angin kencang,’’ ujar Kepala BMKG Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Efendi, Senin (13/8). Efendi mengatakan, jalur pantura Indramayu dan Cirebon terletak di dataran rendah yang dekat dengan pantai. Akibatnya, angin timur yang saat ini sedang bertiup akan langsung menghantam daratan tanpa ada pegunungan yang menghalanginya.

Efendi mengungkapkan, kewaspadaan terhadap timbulnya angin kencang itu, terutama bagi para pemudik yang menggunakan sepeda motor roda dua. Pasalnya, kendaraan jenis sepeda motor roda dua akan mudah goyah jika tertiup angin kencang. Apalagi, lanjut Efendi, jika tiupan angin kencang tersebut berlawanan arah atau memotong laju kendaraan, bisa membuat kendaraan mudah jatuh ke samping jalan.

Selain angin kencang, tambah Efendi, para pemudik juga harus mewaspadai suhu udara yang panas di jalur pantura Indramayu dan Cirebon. Dia menjelaskan, suhu udara di wilayah Cirebon saat ini rata-rata berada pada kisaran 32 - 33 derajat celsius. 

Menurut Efendi mengungkapkan, dalam kondisi suhu udara panas seperti sekarang, para pemudik harus mewaspadai ancaman dehidrasi pada tubuh. Apalagi, para pemudik sedang menunaikan ibadah puasa. ‘’Jika udara sangat panas dan tubuh merasa lelah, sebaiknya beristirahat,’’ tegas Efendi.

Selain dehidrasi, suhu panas bisa menimbulkan banyak debu di udara. Hal tersebut akan dapat mengganggu pernafasan para pemudik.

Terpopuler