Kapasitas KA di Yogyakarta Turun 14 Persen

Rep: neni ridareni/ Red: Taufik Rachman

Jumat 20 Jul 2012 13:40 WIB

Seorang pemimpin peron memberangkatkan rangkaian kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (23/1).  (Republika/Wihdan Hidayat) Seorang pemimpin peron memberangkatkan rangkaian kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (23/1). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Kapasitas penumpang kereta api untuk Lebaran di DIY turun 14 persen.  Hal ini bertujuan supaya penumpang lebih selektif, aman dan nyaman.

''Tentu saja dengan berkurangnya kapasitas penumpang kereta api untuk Lebaran perlu diwaspadai limpahan penumpang kereta api akan beralih ke mana. Kemungkinan besar beralih ke angkutan bus,''kata  Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi DIY Tjipto Haribowo pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta.

Menurut Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, turunnya kapasitas penumpang KA tersebut karena adanya pembatasan quota yakni untuk  kereta api ekonomi  dulu boleh berdiri sebanyak  sebanyak 50 persen, sekarang tidak boleh berdiri sama sekali.

''Sementara itu penumpang kereta api bisnis  dulu yang boleh berdiri 25 persen, sekarang  tidak boleh ada yang berdiri. Namun untuk kereta api tambahan tahun lalu hanya ada satu kereta api, sedangkan sekarang ada tambahan empat kereta api,''kata Eko saat dihubungi Jum'at (20/7).  Pembatasan quota tersebut dimulai tahun 2011.

Dia mengungkapkan Penumpang kereta api selama Lebaran  dari H1-4 sampai H2+4  tahun 2010 sebanyak190.132 orang, selanjutnya tahun 2011 sebanyak 172.327 orang. Sedangkan tahun 2012 diprediksi penumpang kereta api selama Lebaran sekitar 158.000 orang.  

Selanjutnya Tjipto mengungkapkan pada Lebaran tahun ini organda DIY akan menyediakan bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) untuk angkutan lebaran sebanyak 500 bus. Bus tersebut diharapkan dapat menampung pemudik yang merupakan limpahan dari penumpang kereta api.