Pemudik Membludak, Lima Parkiran Dermaga Pelabuhan Merak Penuh

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: cr01

Jumat 26 Aug 2011 21:35 WIB

Sejumlah pemudik mulai memadati pelabuhan Merak, Banten, Jumat (26/8). Foto: Republika/Agung Supriyanto Sejumlah pemudik mulai memadati pelabuhan Merak, Banten, Jumat (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Ribuan kendaraan pemudik memadati parkiran yang ada di lima dermaga Pelabuhan Merak. Terjadi lonjakan signifikan kendaraan yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jum’at (26/8) malam. 

Arus lalu lintas (lalin) menuju Pelabuhan Merak terpantau ramai lancar. Belum terjadi kemacetan berarti di Jalan Cikuasa Atas dan Cikuasa Bawah, yang menuju pelabuhan. Kepadatan dan anteran kendaraan terpantau hanya terjadi di Pintu Tol Balaraja dan Pintu Tol Merak menuju Pelabuhan Merak.

Namun arus lalin di dalam Tol Tangerang-Merak masih ramai lancar. Kendaraan pemudik yang mendatangi Pelabuhan Merak terus melonjak karena pemudik memilih untuk menyeberangi Selat Sunda pada malam hari. "Sudah ada peningkatan signifikan," kata Kapolda Banten, Brigjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Jum’at (26/8) malam.

Sejumlah kantong parkir disiapkan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di dalam pelabuhan. Di antaranya di Terminal Lama Pelabuhan Merak dengan luas 8.260 meter persegi dengan kapasitas 330 kendaraan. Kemudian di jalur antrean fly over Merak sampai dengan pintu Pelabuhan Merak sepanjang 0,8 kilometer, bisa untuk menampung sekitar 350 kendaraan.

Selanjutnya, jalur antrean dari fly over Merak sampai dengan pintu tol Tanjung Gerem sepanjang 3,9 kilometer yang bisa menampung 1.700 kendaraan, dan di lokasi pintu Tol Tanjung Gerem sampai dengan pintu Tol Cilegon Barat sepanjang 3,7 kilometer dengan kapasitas kendaraan sekitar 1.600 kendaraan. Total kendaraan yang bisa parkir di sekitar Pelabuhan Merak mencapai 3.980 kendaraan.

Kapolda memprediksi puncak arus mudik yang melalui Pelabuhan Merak bakal terjadi pada Sabtu (27/8) malam. "Tadi sudah kita rapatkan untuk mengantisipasi puncak arus mudik. Waktu bongkar muat lebih dipercepat sehingga tidak terjadi stagnasi," kata Eko.