REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Pemanfaatan jalan tol Semarang-Solo seksi I ruas Semarang- Ungaran, Kabupaten Semarang, untuk memfasilitasi para pemudik masih menyisakan persoalan. Pasalnya hingga H-8 masih berlangsung pekerjaan penyelesaian di KM 5,5 sampai 5,7.
Pada ruas tersebut masih dilakukan pekerjaan pemasangan boorpiled sehingga terjadi penyempitan jalur jalan sepanjang kurang lebih 300 meter untuk arus lalu lintas dari Semarang menuju Ungaran. Dari dua lajur jalan yang tersedia, kini hanya diefektifkan satu lajur saja.
Penyempitan jalur jalan tol ini harus diwaspadai para pengguna jalan yang akan melintas agar perjalanan tetap aman dan lancar. Apalagi aktivitas berbagai kendaraan proyek seperti dump truck dan sejumlah alat berat di lokasi ini juga masih sangat tinggi.
Berdasarkan pantauan Republika Online, kendaraan yang melaju di ruas jalan tol yang baru diujicobakan mulai Sabtu (20/8) ini mengurangi kecepatan secara tiba- tiba. Di titik awal penyempitan jalan, kendaraan harus melintas satu persatu akibat keterbatasan lajur jalan yang tersedia.
"Hanya titik perbaikan ini yang harus diwaspadai oleh para pengguna jalan tol Semarang- Solo seksi I. Selebihnya kondisi jalan sudah baik dan aman untuk dilalui," ungkap Komisaris PT Trans Marga Jawa Tengah, Danang Atmodjo, yang dikonfirmasi per telepon, Senin (22/8).
Sebelumnya, pada April lalu di lokasi penyelesaian pekerjaan jalan tol ini terjadi pergerakan tanah. Sehingga badan jalan seksi I Semarang-Ungaran ini mengalami retak dan ambles pada KM 5,5 hingga 5,7. Hingga kini upaya perbaikan masih berlangsung.
Menurut Danang, jalan tol Seksi I ini sudah dibuka mulai Sabtu (20/8) dan siap digunakan untuk arus mudik lebaran. "Pekerjaan pemasangan Boorpiled ini tidak akan mengganggu arus lalulintas yang akan melintas," katanya.