Jon Erizal: Berjuang Meraih Kemuliaan Lailatul Qadar

Red: Heri Ruslan

Rabu 01 Aug 2012 13:39 WIB

Jon Erizal Foto: dokpri Jon Erizal

REPUBLIKA.CO.ID, Ramadhan menjadi bulan yang selalu dirindukan Jon Erizal.

Sejak jauh-jauh hari, ketua Yayasan Masjid Cut Meutia Jakarta Pusat ini sudah mempersiapkan diri menyambut tamu agung dan istimewa itu.

''Saya selalu berupaya menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang indah,'' ujar pria kelahiran Bengkalis, Riau itu.

Bagi pria yang akrab disapa Bang Jon ini, Ramadhan adalah bulan menempa diri.

''Bulan suci ini menjadi kawah candra di muka untuk menjadikan diri menjadi lebih baik,'' ungkap Bendahara Umum DPP PAN itu. Pada bulan inilah, semua kaum Muslim ditempa untuk menjadi hamba Allah SWT yang bertakwa.

Di tengah kesibukannya sebagai seorang pengusaha, pria yang diusung sebagai calon gubernur Riau itu memanfaatkan waktunya di bulan Ramadhan untuk meningkatkan ibadah.

''Salah satunya, menjadikan malam-malam di bulan suci ini untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik,'' tuturnya. Karenanya, di bulan Ramadhan ini Bang Jon mengaku selalu terjaga di tengah malam.

Bang Jon sangat mendambakan pada Ramadhan ini bisa berjumpa dengan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ia pun bertekad untuk lebih fokus beribadah selama Ramadhan ini.

''Sangat rugi kalau tahun ini tak sampai bertemu dengan malam seribu bulan,'' katanya.

Di sepuluh malam terakhir Ramadhan nanti, Bang Jon mengaku akan fokus beritikaf. ''Seperti yang dicontohkan Rasulullah, kita harus mengencangkan ikat pinggang.''

                                                                      ***

Selain meningkatkan ibadah vertikal, di bulan suci ini Bang Jon juga berupaya meningkatkan silaturahim dengan masyarakat yang tersebar di berbagai pelosok Provinsi Riau.

Melalui safari Ramadhan, tokoh Riau ini mengunjungi masyarakat dan berbagi dengan mereka. Ia menyalami satu per satu warga yang dikunjunginya.

''Ternyata, bersalaman dengan ratusan dan ribuan orang itu luar biasa hikmahnya,'' papar Bang Jon.

Bahkan, ketika Safari Ramadhan, Bang Jon tanpa sungkan dan canggung menginap dan sahur bersama di rumah warga miskin di Kabupaten Siak, Riau.

Di bawah tenda yang terbuat dari plastik, ia bersama ratusan warga dan anak yatim berbuka puasa bersama.

“Nikmat betul rasanya bisa dekat dan berbagi dengan anak yatim dan masyarakat di pelosok,'' tuturnya.

Setelah berbuka,  Bang Jon melaksanakan shalat tarawih bersama warga di Masjid Assa’adah Desa Buatan II.

Saat seorang warga memintanya untuk menginap di rumahnya yang bersahaja, Bang Jon tak kuasa menolaknya.

Ia pun menginap di rumah milik Robiati yang berdinding papan dan berlantai semen. Bang Jon Erizal kemudian tidur di ruangan tamu beralaskan tikar plastik.

Setelah itu, ia menggelar sahur bersama warga. Kebahagian warga juga dirasakan oleh Bang Jon.

Ia pun mendengarkan keluh kesah warga. ''Apa yang mereka sampaikan kita bantu untuk memperjuangkannya.''

 

                                                                      ***

Bang Jon berharap Ramadhan 1433 H ini bisa menjadikan dirinya sebagai pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. ''Semua bercita-cita menjadi insan yang bertakwa setelah lepas dari tempaan Ramadhan ini. Saya pun berjuang untuk meraih itu,'' tuturnya.

Ia mengaku sangat sedih ketika Ramadhan akan berakhir. ''Ada perasaan sedih ketika akan ditinggalkan tamu yang agung ini,'' papar Bang Jon.

Betapa tidak. Karena setiap orang tak memiliki jaminan untuk bisa bertemu dengan Ramadhan lagi di tahun berikutnya.

''Maka, manfaatkanlah Ramadhan tahun ini dengan sebaik-baiknya. Semoga kita menjadi insan yang bertakwa.''