Selasa 25 Apr 2023 13:14 WIB

Arus Lalin Non Tol Tinggi, Penanganan Kepadatan Simpang Bawen Jadi Prioritas

Petugas melakukan sistem buka/tutup untuk mengurai kepadatan kendaraan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Petugas mengatur arus lalu lintas di simpang keluar Tol Bawen, yang mulai terjadi antrean panjang akibat lonjakan arus lalu lintas di jalur utama non tol di kawasan Bawen, Kwcamaran Bawen, Kabupaten Semarang.
Foto: Bowo Pribadi
Petugas mengatur arus lalu lintas di simpang keluar Tol Bawen, yang mulai terjadi antrean panjang akibat lonjakan arus lalu lintas di jalur utama non tol di kawasan Bawen, Kwcamaran Bawen, Kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Masih tingginya pergerakan arus lalu lintas dari arah Kota Semarang menuju Kota Salatiiga/Magelang, membuat jajaran Satlantas Polres Semarang, Jawa Tengah, masih berkonsentrasi untuk mengelola kelancaran arus lalu lintas di simpul kepadatan simpang Bawen.

Hingga H+3 Lebaran, Selasa (25/4), volume kendaraan yang mengalir dari arah Kota Semarang melalui jalur utama (non tol) masih terpantau ramai. Mulai dari Taman Serasi atau batas wilayah Kabupaten Semarang dengan Kota Semarang.

Meningkatnya volume kendaraan dari arah Kota Semarang mengakibatkan arus lalu lintas terpantau padat di beberapa titik, di sepanjang ruas Jalan Gatot Subroto hingga Jalan Diponegoro, Ungaran, Kabupaten Semarang.

Seperti di Taman Serasi hingga Mapolres Semarang, Asrama Yon Zipur Ungaran, hingga Pasar Bandarjo, serta mulai dari depan Luwes hingga simpang DPRD Kabupaten Semarang. Setelah itu, arus lalu lintas akan mengalir ramai lancar hingga kembali terjadi perlambatan di simpang Bawen.

Di titik simpang Bawen yang menjadi titik pertemuan arus lalu lintas dari arah Kota Semarang, Magelang, serta Kota Salatiga ini, jajaran Satlantas Polres Semarang dan Dinas Perhubungan (Dishub) harus bekerja keras untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas.

Kasatlantas Polres Semarang, Dwi Himawan Chandra mengatakan, cara bertindak jajarannya untuk mengurai kepadatan dan kelancaran arus lalu lintas di simpang Bawen adalah dengan sistem buka/tutup, contra flow maupun one way pendek.

Rekayasa ini diprioritaskan jalur yang menunjukkan bangkitan arus lalu lintasnya melonjak tinggi hingga ekor kepadatan kendaraannya mengular panjang. Seperti hari ini, arus lalu lintas dari arah Kota Semarang yang mengalir menuju simpang Bawen masih meningkat.

Demikian halnya dengan arus lalu lintas dari arah Kota Salatiga maupun dari arah Magelang, mengingat arus balik para pemudik di ruas jalan non tol juga sudah mengalami peningkatan dalam dua hari terakhir.

“Dengan cara bertindak ini, maka arus lalu lintas tetap bisa mengalir dan tidak sampai terjadi kemacetan,” ungkapnya, saat dikonfirmasi di Posko Pengamanan Lebaran 1444 Hijriyah.

Titik yang mendapatkan pehatian jajaran kepolisian, masih jelas kasatlantas, adalah simpang akses keluar tol Bawen dengan jalan nasional, yang dalam beberapa hari terakhir juga menunjukkan peningkatan volume kendaraan.

Cara bertindak yang dilakukan salah satu simpul kepadatan arus lalu lintas ini juga dilakukan dengan sistem buka/tutup agar arus lalu lintas yang keluar dari jalan tol tidak terjadi kepadatan yang mengekor hingga mencapai Gerbang Tol (GT) Bawen dengan mempertimbangkan situasi di lapangan.

Masih dari perkembangan penanganan arus lalu lintas di simpang Bawen, kasatlantas juga menyebut pergerakan arus balik yang akan menuju Jakarta melalui GT Bawen terus mengalami peningkatan volume. “Sejak H+2 Lebaran, Senin (24/4) kemarin sudah mengalami peningkatan,” ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement