Senin 24 Apr 2023 23:02 WIB

Bokong Berbulu, Dokter: Jangan Dicukur

Bulu pada bokong ternyata memiliki fungsi khusus.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Melatih otot bokong (ilustrasi). Butt fuzz alias bulu pada bokong sebaiknya tidak dicukur.
Foto: www.freepik.com.
Melatih otot bokong (ilustrasi). Butt fuzz alias bulu pada bokong sebaiknya tidak dicukur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang memiliki bulu di bokongnya. Menurut dokter, ternyata itu ada manfaatnya untuk kesehatan.

"Setelah menonton video ini, Anda tidak akan pernah melihat bulu bokong pantat Anda dengan cara yang sama lagi," kata ahli bedah National Health Service, Inggris, dr Karan Raj, melalui akun TikTok-nya yang punya 5,1 juta followers, seperti dikutip dari The Sun, Senin (24/4/2023).

Baca Juga

Video dr Raj juga dibuat sebagai tanggapan atas sebuah video yang mempertanyakan keberadaan bulu di sekitar pantat. Dalam videonya yang berdurasi sekitar setengah menit itu dr Raj menganjurkan untuk mempertimbangkan kembali waxing atau mencukurnya.

Ternyata, bulu yang bisa disebut "butt fuzz" itu, tidak hadir hanya sebagai dekoratif, namun juga sebenarnya memiliki tujuan tertentu. Dr Raj mengatakan kulit perianal yang mengandung folikel rambut juga mengandung kelenjar apokrin, yang mengeluarkan zat berminyak.

Bulu tersebut dapat menjebak sekresi berminyak ini agar celah tetap terlumasi dengan baik. Pelumasan ini, menurut dr Raj, dapat membantu mengurangi iritasi dan ruam dan meredakan jika terjadi gesekan. Di samping itu, bulu bokong juga dapat menghambat sekresi berminyak itu.

"Minyak ini juga memberi makan bakteri baik di sekitar derriere Anda," kata dr Raj.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement