Ahad 23 Apr 2023 23:19 WIB

Angin Kencang dan Longsor Landa Kabupaten Sukabumi

Belasan rumah di Sukabumi dilaporkan mengalami kerusakan terdampak angin kencang.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Angin kencang.
Foto: MgIt03
(ILUSTRASI) Angin kencang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Bencana angin kencang dan longsor dilaporkan terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (23/4/2023). Bencana terjadi di dua lokasi berbeda.

Berdasarkan informasi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, angin kencang melanda wilayah Kampung Cikarae, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah.

“Angin kencang terjadi pada Ahad sekitar pukul 14.30 WIB,” kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampangtengah, Dadi Supardi.

Menurut Dadi, angin kencang terjadi sekitar dua menit, tapi mengakibatkan bagian atap sejumlah rumah mengalami kerusakan. Berdasarkan laporan, kata dia, ada 14 rumah warga yang mengalami kerusakan ringan akibat terdampak angin kencang. Belasan rumah itu dihuni 19 kepala keluarga (KK) atau 61 jiwa.

Selain berdampak terhadap rumah, Dadi mengatakan, angin kencang juga mengakibatkan kerusakan pada satu warung dan satu pos ronda. Total nilai kerugian akibat bencana angin kencang ini diperkirakan sekitar Rp 50 juta.

Sementara bencana longsor dilaporkan terjadi di wilayah Kampung Ciutara, Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda. Bencana dilaporkan terjadi pada Ahad, sekitar pukul 13.15 WIB. “Longsor menimpa tebing dengan tinggi empat meter dan lebar 12 meter,” kata Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria.

Menurut Sandra, longsor itu berdampak terhadap tiga unit rumah warga. Rumah yang terdampak longsor dilaporkan mengalami kerusakan tingkat sedang.

Sandra mengatakan, P2BK Parungkuda sudah berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan, polsek, koramil, puskesmas, Satpol PP, dan instansi terkait lainnya untuk penanganan dampak bencana. Menurut dia, untuk penanganan bencana longsor dibutuhkan, antara lain beronjong dan karung. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement