Sabtu 22 Apr 2023 19:26 WIB

Instrumen Reksa Dana Syariah Ini Bisa untuk Investasi Jangka Pendek

Investasi syariah membuat cara capai tujuan keuangan jadi lebih nyaman.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Pegawai menunjukan fitur Gerai Reksa Dana Syariah di Jakarta, Jumat (23/9/2022). Bank Muamalat mencatat minat nasabah terhadap produk investasi terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan pertumbuhan penjualan yang rata-rata tumbuh sekitar 160 persen per tahun selama empat tahun terakhir. Fitur Gerai Reksa Dana Syariah ini tersedia di aplikasi Mobile Banking Muamalat Digital Islamic Network. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pegawai menunjukan fitur Gerai Reksa Dana Syariah di Jakarta, Jumat (23/9/2022). Bank Muamalat mencatat minat nasabah terhadap produk investasi terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan pertumbuhan penjualan yang rata-rata tumbuh sekitar 160 persen per tahun selama empat tahun terakhir. Fitur Gerai Reksa Dana Syariah ini tersedia di aplikasi Mobile Banking Muamalat Digital Islamic Network. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuan keuangan jangka pendek bisa dicapai dengan produk keuangan yang tepat. Perencana Keuangan Syariah di Finansialku Harryka Joddy mengatakan, menabung dalam jangka pendek bisa dilakukan untuk tujuan tertentu, seperti menonton konser, liburan, dan lainnya.

"Misal kalau jadi konser bulan November 2023, yang perlu disiapkan dana secepatnya paling tidak 3-5 bulan ke depan dari sekarang atau H-2 bulan untuk war tiket. Antisipasi juga dana lebih apabila terpaksa membeli dari pihak ketiga," ujarnya dalam keterangan yang diterima Republika, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Beberapa instrumen investasi syariah yang bisa dipilih untuk menabung dalam jangka pendek adalah Reksadana Pasar Uang Syariah. Pilihan lainnya adalah Deposito Syariah dengan jangka waktu tiga bulan.

Ia pun mengingatkan untuk tidak menggunakan dana darurat serta mengajukan pinjaman online atau berhutang ke teman. Tak hanya itu , saat memilih pekerjaan sambilan untuk menabung pastikan halal, selain itu juga harus berhati-hati dengan beredarnya tiket palsu.

"Kalau benaran jadi konser, mungkin efek FOMO-nya akan lebih besar dari band luar manapun yang konser di Jakarta. Saranku tetap rasional. Kalau tidak mampu, tidak perlu memaksakan diri. Nanti kalau sudah ada rezeki pasti bisa nonton lagi," sarannya.

Ia pun menyoroti harga tiket yang kemungkinan besar akan dibanderol. Yang sedang viral adalah Coldplay. Menurutnya, untuk band sekelas Coldplay, kemungkinan besar akan lebih mahal dari harga tiket Blackpink tempo hari.

"Tahun 2017 saat konser di Singapura range harga tiket berkisar Rp 700 ribu sampai Rp 2,8 juta. Enam tahun berselang pasti ada kenaikan nilai tukar, pajak dan inflasi. Kemungkinan sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 7,5 juta tergantung kelasnya," ujarnya.

Coldplay diyakini akan mengumumkan jadwal turnya di kawasan Amerika Utara, Asia dan Australia. Jadwal tersebut dikabarkan akan menghabiskan waktu hingga akhir 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement