Sabtu 08 Apr 2023 22:42 WIB

Waspadai Investasi Bodong Jelang Penerimaan THR Lebaran

Momen THR kerap dimanfaatkan perusahaan investasi bodong untuk menjerat korban.

Investasi bodong (ilustrasi). Masyarakat diminta mewaspadai jerat perusahaan investasi bodong apalagi menjelang penerimaan THR.
Foto: Republika
Investasi bodong (ilustrasi). Masyarakat diminta mewaspadai jerat perusahaan investasi bodong apalagi menjelang penerimaan THR.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasub Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampapua) Normasita mengingatkan masyarakat terhadap jerat perusahaan investasi bodong. Apalagi saat ini menjelang penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1444 Hijriyah.

"Kita harus berhati-hati mengingat momen pembagian THR kerap dimanfaatkan perusahaan investasi bodong untuk menjerat masyarakat," ujarnya pada talkshow "Pesona Ramadhan" yang digelar Jurnalist-Pro di Makassar, Sabtu (8/4/2023).

Baca Juga

Normasita memberikan edukasi mengenali ciri-ciri perusahaan investasi bodong. Ciri-ciri tersebut yakni menawarkan keuntungan yang tinggi sekitar 30 persen hingga 50 persen, keuntungan diperoleh dalam durasi singkat, adanya skema bonus perekrutan anggota, juga adanya skema ponzi.

"Ada pula iming-iming klaim tidak ada risiko, padahal kita tahu semua investasi selalu ada risikonya, misalnya properti punya risiko kebakaran misalnya. Jadi kalau semua ciri-ciri tadi sudah ada dalam penawaran sebuah perusahaan investasi, maka itu alarm lampu merah kalau perusahaan itu bodong," kata Normasita.

Dia mengingatkan untuk senantiasa berkoordinasi dengan OJK, dan mengakses informasi yang terpercaya seperti call center OJK, hingga pesan WhatsApp ke OJK, bila ada penawaran investasi untuk segera mengecek ke OJK. Normasita memberikan tips untuk bisa punya investasi maka pendapatan harus dibagi dalam format pos-pos pengeluaran 10, 20, 30, 40.

Mengangkat tema "Spirit Ramadan Momen Membidik Investasi Aman", kegiatan itu juga menghadirkan mantan wali kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin, yang didapuk sebagai salah satu pembicara. Ia menceritakan pengalaman memimpin Kota Makassar, menganggap Kota Makassar punya potensi investasi yang cerah.

"Ketika kami memimpin di kota Makassar, Presiden SBY dalam pidato kenegaraan tahun 2013 sempat menyinggung pertumbuhan ekonomi Makassar yang melampaui Tiongkok, Singapura, dan beberapa lainnya," ujar Ilham yang akrab disapa Aco.

Makanya, menurut Ilham, tidak usah berinvestasi di luar karena investasi di Kota Makassar sangat menjanjikan ke depannya. Hanya saja, investasi yang cocok dan menguntungkan di Kota Makassar pada bidang properti dan tanah.

Manager Marketing PT GMTD, Dodie Christian, mengatakan investasi yang cukup menjanjikan saat ini adalah properti. Untuk investasi ini Dodie mengingatkan untuk berinvestasi pada perusahaan yang sudah terpercaya dan berpengalaman.

GMTD sendiri sudah 25 tahun mengelola properti di Kota Makassar dan turut membangun pertumbuhan ekonomi kota Makassar selama ini. Ia juga membenarkan bahwa saat ini peluang investasi di bidang properti cukup tinggi di Kota Makassar.

"Dari data kami, prospek investasi di bidang properti, Kota Makassar tertinggi dan menyusul Surabaya dan Jakarta, untuk investasi properti tidak perlu jauh-jauh ke luar Kota Makassar, orang Papua saja ke Makassar untuk berinvestasi," kata Dodie.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement