REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eksekutif Director Green Muslims, Sevim Kalyoncu mengajak muslim untuk menjaga dan melestarikan alam dengan ajaran Islam. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan yang menggambarkan kepedulian Islam terhadap lingkungan.
Ia memberikan contoh konsep lefthar atau leftover ifthar yang berarti makanan berlebih yang dibawa untuk dimakan bersama komunitas setempat. Menurutnya sampah makanan di bulan Ramadhan masih menjadi masalah. Namun, sedikit demi sedikit masalah itu harus dikurangi. Salah satunya dengan konsep lefthar tersebut.
"Jangan buang-buang makanan, hanya siapkan bahan makanan yang benar-benar dibutuhkan, ambil makanan yang pasti akan dimakan, dan makan kembali makanan berlebih. Serta buat kompos dari sisa makanan," katanya saat berkunjung ke Republika, Rabu (5/4/2023).
Ia juga menyarankan untuk membiasakan diri bawa sendiri alat makan sendiri, makan makanan lokal agar lebih segar, hingga makan lebih banyak sayur daripada daging seperti yang dicontohkan Rasulullah.
Tak hanya soal makanan, hal lain pun bisa dilakukan untuk tetap menjaga alam dengan nilai keislaman. Misalnya, luangkan waktu sejenak untuk melihat, mendengar, dan kontemplasi agar bisa terhubung dengan Maha Pencipta. Bisa juga melakukan donasi bersama komunitas muslim setempat kepada orang yang membutuhkan.
Patut pula dicoba untuk mengurangi pembelian barang baru yang sifatnya konsumtif dan bisa memulai untuk mendaur ulang atau membuat sendiri barang-barang kerajinan. Tak ketinggalan upaya-upaya lainnya seperti mematikan lampu saat tak digunakan, gunakan air secukupnya saat berwudhu, hingga menanam tanaman di rumah atau lingkungan sekitar. Serta hidupkan kembali kegiatan di masjid atau komunitas muslim.
"Wujudkan kebiasaan menjaga alam dengan ajaran dan nilai Islam yang dimulai saat Ramadhan jadi aksi nyata dan berkelanjutan," katanya.