Selasa 28 Mar 2023 12:06 WIB

Pekan Pertama Ramadhan, 70 Persen Komoditas Pangan di Bandung Naik

Komoditas pangan di Kota Bandung alami kenaikan karena permintaan tinggi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nora Azizah
Sekitar 70 persen komoditas pangan di Kota Bandung mengalami kenaikan harga pada pekan pertama ramadhan 2023.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekitar 70 persen komoditas pangan di Kota Bandung mengalami kenaikan harga pada pekan pertama ramadhan 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan inspeksi mendadak (Sidak) berbagai harga kebutuhan pokok di  Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa (28/3/2023). Hasilnya, menurut Ridwan Kamil, sekitar 70 persen komoditas pangan mengalami kenaikan harga pada pekan pertama ramadhan 2023.

Sidak Ridwan Kamil sendiri, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Noneng Komara dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Moh Arifin Soedjayana. Ridwan Kamil pun berdialog dengan pembeli dan sejumlah pedagang pasar.

Baca Juga

Sejumlah pasar di datangi Ridwan Kamil, di antaranya kios daging sapi, sembako, sayur mayur hingga beras. Ridwan Kamil Menanyakan harga-harga yang naik maupun turun serta kondisi pasokan pada para pedagang.

“Menindaklanjuti arahan Pak Mendagri kita turun ke lapangan untuk memonitor, tadi kesimpulannya 70 persen (komoditas) naik. Harga naik karena demand tinggi,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurut Emil, beras, daging sapi, cabai merah, sayur mayur mengalami kenaikan harga. Namun komoditas daging ayam terpantau mengalami penurunan. Sementara minyak goreng harganya dipastikan tetap stabil.

“Kita akan memonitor per hari ini yang naik relatif wajar, tidak ada rekayasa-rekaysa,” katanya.

Emil memastikan kenaikan harga ini akan terus dipantau, jika sudah mendekati ketidakwajaran maka pihaknya akan melakukan tiga intervensi. Pertama, operasi pasar, kemudian program pangan murah yang digelar di luar pasar.

Langkah ketiga, kata dia, jika harga naik karena dipicu oleh ongkos transportasi maka Pemprov Jabar sudah menyiapkan bantuan tidak terduga (BTT) untuk mensubsidi agar harga turun.  “Operasi pasar murah ada Rp10 miliar, kita datangi titik-titik yang mengalami kenaikan,” katanya.

Emil meminta ibu-ibu untuk tidak khawatir dengan kenaikan harga dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa. 

“Ini sebuah hukum pasar di suasana ramadhan, kami memastikan suplai aman, kalaupun naik masih dibatas kewajaran. Ibu-ibu tidak usah khawatir, fokus layani keluarga, beli barang tetap di pasar,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement