Kamis 23 Mar 2023 22:27 WIB

Tadarus Alquran Rutin Digelar di Langgar Alit Keraton Kasepuhan Cirebon

Pada bulan Ramadhan, ada sejumlah tradisi dan kegiatan di Keraton Kasepuhan Cirebon.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Muhammad Nusantara menabuh beduk saat tradisi dlugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon, yang menandai dimulainya bulan Ramadhan, Rabu (22/3/2023).
Foto: Dok Republika
Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Muhammad Nusantara menabuh beduk saat tradisi dlugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon, yang menandai dimulainya bulan Ramadhan, Rabu (22/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, terus menjaga tradisi yang biasa dilakukan saat bulan Ramadhan. Termasuk kebiasaan tadarus Alquran.

Sebelum masuk bulan Ramadhan, ada tradisi dlugdag. Tradisi menabuh beduk peninggalan Sunan Gunung Jati itu menandai berakhirnya bulan Syaban dan masuknya bulan Ramadhan.

Masuk Ramadhan, menurut Kepala Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK), Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, berjalan kegiatan rutin tadarus Alquran di Langgar Alit Keraton Kasepuhan. Tadarus dilakukan setiap malam sehabis shalat Tarawih.

Tadarus itu tidak hanya diikuti keluarga keraton. Masyarakat pun boleh ikut. Kegiatan tersebut dibimbing oleh kaum masjid. “Dalam kegiatan tadarus itu biasanya kita dua kali khatam selama Ramadhan,” ujar Ratu Alexandra, Kamis (23/3/2023).

Selain di Langgar Alit, tadarus Alquran juga dilakukan di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yang tak jauh dari Keraton Kasepuhan Cirebon.

Pada pertengahan Ramadhan, ada tradisi pembuatan saji maleman, yaitu pembuatan minyak saji dan sumbunya. Minyak untuk tradisi saji maleman itu terbuat dari minyak kelapa, yang digodok kembali dengan tambahan kembang tujuh rupa. Minyak itu akan menyebarkan aroma harum saat sumbu dinyalakan.

Minyak tersebut diisikan pada dlepak atau piring yang terbuat dari tembikar. Minyak itu untuk menyalakan sumbu dari kapas yang sudah dipilin. “Itu akan dinyalakan pada malam-malam ganjil (pada sepuluh hari terakhir Ramadhan),” ujar Ratu Alexandra.

Soal kunjungan wisata, pada bulan Ramadhan ini Keraton Kasepuhan Cirebon tetap terbuka. Namun, waktu kunjungan dipersingkat. Biasanya waktu kunjungan dibuka pukul 08.00-17.00 WIB.

Saat Ramadhan, waktu kunjungan menjadi pukul 09.00-16.30 WIB. “Selama bulan puasa, aktivitas tetap ada. Hanya jamnya saja yang menyesuaikan,” ujar Ratu Alexandra.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement