Rabu 22 Mar 2023 15:54 WIB

Hutama Karya Siapkan Pelayanan di Tol Trans Sumatra Sambut Lebaran

HK fokus meningkatkan kualitas pelayanan dan menambah fasilitas di rest area.

Kendaraan melintasi gerbang jalan Tol Trans Sumatra, Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (6/5/2022) (ilustrasi). PT Hutama Karya (Persero) melakukan berbagai persiapan pelayanan di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) menyambut Mudik Lebaran 2023.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Kendaraan melintasi gerbang jalan Tol Trans Sumatra, Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (6/5/2022) (ilustrasi). PT Hutama Karya (Persero) melakukan berbagai persiapan pelayanan di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) menyambut Mudik Lebaran 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) melakukan berbagai persiapan pelayanan di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) menyambut Mudik Lebaran 2023.

"Kami pastikan peralatan tol dan backup genset dalam keadaan baik, juga menyiagakan teknisi peralatan tol, mengaktifkan kembali mobile reader dan top-up keliling untuk mempercepat transaksi di gerbang tol, menyiagakan tim pothole (lubang) serta mengaktifkan gardu reversible, jika diperlukan pada periode arus balik," ujar Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/3/2023).

Baca Juga

Koentjoro mengatakan, dalam persiapannya, Hutama Karya fokus dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan menambahkan sejumlah fasilitas di rest area. Seperti menyediakan enam SPBU modular di rest area, menyediakan delapan bengkel di rest area serta bekerja sama dengan pihak kepolisian, TNI, dinas kesehatan daerah sekitar dengan mendirikan Pos Pantau yang berlokasi di rest area dan melakukan penambahan gardu di Gebang Tol Helvetia dan Tol Medan–Binjai.

Untuk mengoptimalkan pengoperasian jalan tol, Hutama Karya akan melakukan pemisahan segmen operasi JTTS yang dimulai pada ruas Tol Bakauheni–Terbanggi Besar dan Tol Medan–Binjai melalui PT Medan Binjai Toll dan PT Bakauheni–Terbanggi Besar Toll sebagai entitas yang menerima pemisahan.

Adapun pada kedua perusahaan tersebut, Hutama Karya memiliki saham kepemilikan perusahaan sebesar 99,9 persen, sedangkan sisanya 0,1 persen dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT Hutama Karya (Persero).

"Pemisahan tersebut dilakukan karena faktor pembangunan dan operasional beberapa tol JTTS tahap I terdapat indikasi perseroan berpotensi mengalami kondisi keuangan yang tidak berkelanjutan, setelah pemisahan ini akan dilakukan divestasi atau pelepasan saham di anak perusahaan serta kerja sama operasi dan pemeliharaan dengan mitra terpilih," kata Koentjoro.

Dia juga mengatakan, dengan adanya skema tersebut tidak akan menurunkan kinerja dan kualitas jalan tol yang dikelola, justru akan meningkatkan pelayanan jalan tol tersebut mengingat anak perusahaan yang dibentuk tersebut didedikasikan untuk mengoperasikan dan pengelolaan jalan tol ini.

"Tol Bakauheni–Terbanggi Besar dan Tol Medan–Binjai akan menjadi tol yang lebih dulu menerapkan skema tersebut mengingat dua ruas tol ini yang terbilang sudah cukup matang," kata Koentjoro.

Untuk kondisi terkini jalan tol, Hutama Karya mengimbau seluruh pengguna jalan mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, salah satunya dengan menggunakan satu kartu Uang Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan serta memastikan kecukupan saldo UE sebelum memasuki gerbang tol.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement