Selasa 21 Mar 2023 14:24 WIB

Wapres Minta Baznas Kembangkan Strategi Tingkatkan Perhimpunan Zakat

Potensi kekuatan dan tantangan ekosistem zakat wajib dipetakan dengan seksama

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden Maruf Amin meminta Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) meningkatkan perhimpunan dan kebermanfaatan zakat. Hal ini karena zakat memiliki potensi yang besar dan mampu memberi dampak luas bagi masyarakat, khususnya mampu menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Foto: Dok.BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin meminta Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) meningkatkan perhimpunan dan kebermanfaatan zakat. Hal ini karena zakat memiliki potensi yang besar dan mampu memberi dampak luas bagi masyarakat, khususnya mampu menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) meningkatkan perhimpunan dan kebermanfaatan zakat. Hal ini karena zakat memiliki potensi yang besar dan mampu memberi dampak luas bagi masyarakat, khususnya mampu menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.

"Penghimpunan dan kebermanfaatan zakat juga diharapkan makin meningkat, serta dampaknya bagi umat akan semakin luas dan nyata," ujar Ma'ruf dalam sambutannya di acara Penganugerahan BAZNAS Awards 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Karena itu, BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat nasional harus aktif berperan mengupayakan penguatan ekosistem zakat nasional untuk optimalisasi pengelolaan zakat. Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah itu pun meminta agar dilakukan pengembangan strategi penguatan ekosistem zakat nasional.

"Potensi, kekuatan, dan tantangan dari tiap komponen ekosistem zakat perlu dipetakan dengan saksama. Selanjutnya, agar disusun strategi penguatan dari masing-masing komponen ekosistem zakat tersebut," katanya.

Menurutnya, perhimpunan zakat harus terus dikelola dengan baik dan juga dikembangkan agar potensi besar zakat yang belum tergali bisa terealisasi. 

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Kajian Strategis Baznaz, pada tahun 2021 realisasi zakat yang dapat dikumpulkan baru mencapai Rp 14,1 triliun dari potensi yang dapat dicapai sebesar Rp 239 triliun per tahun.

"Karena itu, berbagai komponen penting dalam ekosistem zakat harus terus dikelola dengan baik dan dikembangkan, agar potensi zakat yang luar biasa dapat tergali secara optimal," ujarnya.

Ma'ruf mengingatkan, komponen utama yang dapat mendukung peningkatan zakat mencakup sumber zakat atau asal usul harta zakat itu sendiri, muzaki (orang berzakat), amil zakat, dan mustahik (orang penerima zakat). Karenanya, aspek perencanaan, penghimpunan, penyaluran hingga akuntabilitas zakat, semua harus terus dikelola secara profesional dan amanah.

"Selain itu, diperlukan komponen pendukung ekosistem zakat, seperti perbaikan regulasi dan tata kelola, peningkatan literasi, edukasi dan riset, optimalisasi saluran transaksi, kerja sama mitra bantuan, pemanfaatan data dan digitalisasi, serta penguatan asosiasi dan jejaring," ujarnya.

Dia pun meminta sertifikasi kompetensi amil zakat agar terus diperbanyak. Sebagai komponen utama ekosistem zakat, sertifikasi ini akan menambah kepercayaan muzaki karena dana zakatnya dikelola oleh pihak yang profesional.

Tak hanya itu, dia mendorong kolaborasi dan sinergi program dengan pemangku kepentingan terkait. Menurutnya, program strategis dan kolaboratif akan memperkuat tiap unsur dari ekosistem zakat nasional.

"Program yang telah berjalan bersama KNEKS agar tetap dilanjutkan, seperti pengintegrasian pelaporan zakat berbasis Sistem Informasi BAZNAS. Pemanfaatan data dan digitalisasi ini sangat penting untuk penguatan komponen pendukung ekosistem zakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement