Jumat 27 Jan 2023 06:47 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Karakter Dunia

Karakter dunia yang memesona menuntut orang beriman untuk selalu mawas diri.

Naskah Khutbah Jumat: Karakter Dunia
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Naskah Khutbah Jumat: Karakter Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Safwannur, Alumnus Ponpes Ihyaaussunnah Lhokseumawe Aceh dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta. Kini mengajar di Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah Daerah Garut, Jawa Barat.

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.  اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Baca Juga

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Kehidupan dunia adalah fase yang kita lalui setelah kehidupan di alam rahim, sebelum kehidupan di alam barzah. Sejatinya kehidupan dunia ini untuk mempersiapkan kehidupan yang kekal abadi di akhirat kelak. Dunia penuh cobaan dan rintangan, gemerlapnya bisa mengalihkan perhatian manusia dari tujuan hidup yang sesungguhnya di alam fana ini. Itulah yang membuat manusia terlena sehingga lupa tujuan akhir pengembaraannya menuju alam keabadian.

Al-Qur’an sebagai pedoman telah memberikan rambu-rambu keselamatan agar umat manusia tidak salah jalan dalam meniti kehidupan. Terjalnya jalan yang dilalui membuat siapa pun berpotensi terjerembab dalam jurang nista jika tidak berpegang teguh pada regulasi ilahi yang termaktub dalam kalam suci-Nya. Allah berfirman:

ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Qs. Al-Hadid: 20)

Ibnu Katsir menerangkan bahwa dalam ayat ini Allah menggambarkan tentang perumpamaan kehidupan dunia yang tak lebih hanyalah kemewahan yang fana dan nikmat yang pasti lenyap. Ibarat tanaman yang tumbuh berkat hujan yang turun dari langit dan mengagumkan para petani. Begitu pula halnya orang-orang kafir mengagumi kehidupan dunia. Kemudian tanaman yang subur itu kering dan kelihatan kuning, padahal sebelumnya tampak hijau dan segar, kemudian semuanya menjadi kering kerontang. Demikian pula kehidupan dunia, pada mulanya kelihatan muda, lalu tumbuh dewasa dan menua, akhirnya pikun dan lemah.

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2023/01/19/karakter-dunia/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement