Jumat 27 Jan 2023 00:21 WIB

Wapres: Jangan Sampai Indonesia tak Ada Orang Sholeh seperti Guru Sekumpul

Guru Sekumpul menginspirasi keislaman dan kearifan Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri acara peringatan Haul Akbar ulama besar kharismatik di Kalimantan Selatan Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau Abah Guru Sekumpul di Banjar, Kamis (26/1/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri acara peringatan Haul Akbar ulama besar kharismatik di Kalimantan Selatan Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau Abah Guru Sekumpul di Banjar, Kamis (26/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyinggung pentingnya keberadaan orang-orang saleh di Indonesia. Ini karena, selain sebagai syiar Islam, doa orang-orang saleh dikabulkan.

Kiai Ma'ruf pun mengutip ayat dalam Alquran, tentang janji Allah SWT yang mencintai hamba-Nya yang saleh dan akan mengabulkan seluruh permintaannya. Orang saleh ini adalah sosok yang dekat dengan Allah SWT dengan selalu menjalankan semua perintah-Nya baik wajib maupun sunah dan menjauhkan dari segala larangan-Nya.

"Orang seperti inilah, orang saleh, yang kita butuhkan di negeri ini. Karena kalau dia meminta kepada Allah SWT, maka dikabulkan. Kalau dia memohon perlindungan, dikabulkan," kata Kiai Ma'ruf pada acara Peringatan Haul Akbar ke-18 K.H. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul di Kediaman Pribadi Gubernur Kalimantan Selatan, Jalan Kertak Baru Kampung Keramat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (26/01/2023).

Ma'ruf pun menyampaikan ciri-ciri orang saleh adalah orang yang selalu menyibukkan diri dan hatinya kepada Allah SWT. Sehingga, hidupnya selalu penuh dengan rasa syukur dan ketenangan.

 

"Mereka itu tidak pernah ada rasa takut, rasa susah, tenang, dan semuanya dalam keadaan baik-baik saja," ujarnya.

Refleksi dari orang saleh tersebut, kata Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini, dapat dilihat pada karakter dan sepak terjang Abah Guru Sekumpul. Sebagai seorang ulama, ia tidak hanya dikenal dengan syiar-syiar Islamnya yang menyejukkan, tetapi juga dengan amal ibadahnya yang tidak pernah putus dalam mengerjakan yang wajib maupun sunah.

Hal tersebut, dapat terlihat hingga saat ini dimana jutaan jamaah dari berbagai daerah ikut hadir memadati acara peringatan haul akbar wafatnya beliau, untuk mengenang syiar Islamnya dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.

"Guru saleh itu diberikan keberkahan bukan hanya waktu hidupnya, tetapi juga sesudah wafatnya," katanya.

Menutup sambutannya, Wapres berharap agar ke depan, akan semakin banyak generasi-generasi saleh yang tumbuh di Indonesia. Dengan demikian, harapannya Indonesia akan semakin maju seiring ridha Allah SWT atas doa para generasi yang saleh.

"Kita berharap mudah-mudahan negeri ini, Indonesia yang kita cintai, jangan sampai tidak ada orang-orang [saleh] seperti itu," pesan Wapres.

"Mudah-mudahan masih ada para wali, para auliya (pemimpin Islam), para rabbani yang solihin yang senantiasa berdoa, sehingga kita hidup dalam keadaan baik, tenang, tentram, sejahtera, dan kita semua diberikan kebahagiaan dunia dan akhirat," ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor melaporkan, Peringatah Haul Akbar Abah Guru Sekumpul yang ke-18 tahun ini merupakan peringatan pertama yang dilakukan secara tatap muka sejak pandemi Covid-19. Ia pun berharap agar acara ini dapat terus membangkitkan semangat ketakwaan bagi setiap diri individu yang hadir.

"Mudah-mudahan acara malam hari ini menjawab kerinduan yang selama ini kita rasakan," ungkap Sahbirin.

Selain Gubernur Kalimantan Selatan, hadir dalam acara ini Tuan Guru K.H. M. Wildan Salman, para alim ulama dan jamaah yang berasal dari Kalimantan Selatan maupun berbagai daerah lain di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement