Senin 10 Oct 2022 13:37 WIB

Buka Kompetesi Sains, Menag: Siswa Madrasah tak Perlu Minder

Kompetisi Sains Madrasah kembali digelar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut membuka secara resmi Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2022 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Senin (10/10/2022)
Foto: Republika/Muhyiddin
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut membuka secara resmi Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2022 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Senin (10/10/2022)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut membuka secara resmi Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2022 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur. Menurut dia, olimpiade sains versi Kemenag ini menegaskan bahwa siswa madrasah juga bisa berprestasi di bidang sains dan teknologi.

Karena itu, menurut Gus Yaqut, siswa madrasah tidak perlu minder lagi. “Mereka ini merupakan resources anak muda bangsa yang memiliki prestasi. Jadi, tidak perlu minder. Madrasah itu memang pantas menjadi destinasi anak-anak untuk belajar,” ujar Gus Yaqut saat ditemui usai membuka acara KSM 2022, Senin (10/10/2022).

Baca Juga

Setelah dua tahun digelar secara daring karena pandemic Covid-19, akhirnya KSM tahun ini kembali digelar secara luring. Kompetisi sains nasional ini diikuti total 446 siswa dari seluruh provinsi di Indonesia, dan juga diikuti oleh sekolah-sekolah umum.

Dalam sambutannya, Gus Yaqut mengaku bangga KSM ke-11 ini dapat digelar kembali. Menurut dia, KSM ini menjadi bukti bahwa anak madrasah telah berevolusi dari institusi tradisional menjadi sekolah berciri khas Islam yang juga handal dalam sains dan tekonologi.

Menurut dia, prestasi siswa madrasah di bidang sains sudah sangat membanggakan, baik di dalam negeri maupun internasional. “I'm so proud. Saranghaeyo!” ucap Gus Yaqut saat berpidato dalam acara pembukaan.

Dia menjelaskan, prestasi yang diukir siswa madrasah dari tahun ke tahun sudah semakin bersinar. Pada Agustus lalu, berdasarkan hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dua madrasah nangkring di lima besar rerata tertinggi UTBK 2022, yaitu MAN Insan Cendekia Serpong dan MAN Insan Cendekia Pekalongan.

Tim MAN Insan Cendekia Gorontalo meraih emas pada International Standard Olympiad (ISO) ke-17 yang diselenggarakan di Hybrid, Korea Selatan. Prestasi individual juga bermunculan di ajang-ajang bergengsi. Dua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang Muhammad Jilan Wicaksono dan Wildan Bagus Wicaksono meraih juara tiga World Mathematics Tournament (WMT) 2022, Mei lalu.

Kemudian Noor Hanifa Arrasyid, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta menjadi nominasi delegasi terbaik dan kelompok teraktif dalam Pertukaran Pemuda Asia pada Juni 2022. Ada lagi, Rafa Firjullah siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, meraih medali emas di ajang Age Group Chess Championship KU 16 tahun 2022 yang digelar di Kuala Lumpur Malaysia pada September lalu. 

Gus Yaqut mengatakan, prestasi siswa madrasah tersebut tidak hanya muncul dari madrasah perkotaan saja, tetapi juga yang jauh dari ibu kota kabupaten atau provinsi. “Maka negara harus hadir dalam menyalakan iklim kompetisi yang kuat dan sportif,” ucap Gus Yaqut.

 

 

Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 dan persaingan antar bangsa akan semakin kuat. Bila madrasah mampu melahirkan generasi yang cerdas dan berkarakter, maka mereka akan mampu menjawab tantangan global. “Prestasi kalian, adalah bahan bakar terbaik bagi negeri ini untuk bangkit kembali,” kata Gus Yaqut.

Dalam pidatonya, Gus Yaqut juga mengucapkan selamat kepada siswa sekolah umum yang menjadi peserta KSM tahun ini. “Hari ini, saya tahu yang ada di sini bukan hanya siswa-siswi madrasah, tapi juga anak-anakku sekalian yang berasal dari sekolah umum. Untuk itu, saya mengucapkan selamat datang. Kompetisi Sains Madrasah, bukan semata sebuah ajang untuk berkompetisi, tapi juga berkolaborasi untuk bersama-sama membangun negeri,” jelas dia.

Sementara itu, ajang Madrasah Young Reseracher Super Camp 2022 yang digelar satu atap dengan KSM telah memasuki babak grand final. Sebanyak 36 hasil penelitian para finalis dipamerkan di Gedung Serba Guna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Temuan-temuan itu meliputi bidang Ilmu Agama dan Keagamaan, bidang Ilmu Sosial dan Humaniora, bidang Matematika, Sains dan Teknologi Terapan. Pameran ini dibuka untuk publik sehingga pengunjung bebas melihat dan menanyai para peserta terkait riset mereka.

Direktur Jenderal pendidikan Islam Kemenag, M Ali Ramdhani menjelaskan, tujuan penyelenggaraan KSM 2022 ini secara umum adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan sains di madrasah secara komprehensif dan integratif.

“Kami menyadari pentingnya integrasi sains dan ilmu agama dalam membangun anak didik di masa depan,” ujar Ramdhani. Karena itu, lanjut dia, semua soal yang diujikan di KSM merupakan blending sains dan agama.

Berbeda dengan olimpiade sains biasa, KSM ini sifatnya menggali konsep yang ada dalam Islam dalam bentuk tekonologi terapan. Hal ini agar siswa tetap mengkaji konsep keislaman dan sains secara holistk dan integratif.

“Kami berharap dari ananda yang bertanding, kejayaan Indonesia dapat diraih di masa depan," ucap Ramdhani.

Kompetisi yang mengambil tema “Mandiri Berprestasi Bangkitkan Negeri” ini akan digelar selama empat hari pada 10-14 Oktober 2022. Di dalamnya ada 10 mata lomba, yaitu Matematika Terintegrasi, IPA Terintegrasi, IPS Terpadu Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, dan Geografi Terintegrasi. Tahun ini, KSM digelar terpadu di Asrama Haji Pondok Gede, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

KSM Nasional ini akan memperebutkan sejumlah tropi penghargaan dalam tiga kategori, yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Di arena yang sama juga digelar Madrasah Young Researchers Supercamp dan Science Expo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement