Selasa 27 Sep 2022 01:15 WIB

Soda Diet dan Bebas Gula Picu Masalah Jantung Serius?

Soda diet dianggap sebagai opsi yang lebih sehat dibandingkan soda biasa.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Soda diet dianggap sebagai opsi yang lebih sehat dibandingkan soda biasa.
Foto: Pxhere
Soda diet dianggap sebagai opsi yang lebih sehat dibandingkan soda biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Soda diet atau soda bebas gula kerap dianggap sebagai opsi yang lebih sehat dibandingkan soda biasa. Akan tetapi, temuan dalam sebuah studi menunjukkan hal yang sebaliknya.

Menurut American College of Cardiology, studi ini dilakukan oleh sekelompok peneliti asal Prancis pada 2009-2019. Studi ini melibatkan lebih dari 100 ribu partisipan yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang tidak minum soda sama sekali, kelompok yang terkadang minum soda biasa atau soda diet, dan kelompok yang sering minum soda biasa dan soda diet

Baca Juga

Hasil studi menunjukkan bahwa sering mengonsumsi soda bisa memicu peningkatan risiko masalah kardiovaskular, terlepas dari jenis soda yang dikonsumsi adalah soda diet atau soda biasa. Beberapa contoh masalah kardiovaskular yang tampak berkaitan dengan konsumsi soda adalah serangan jantung dan strok.

Tim peneliti mengungkapkan bahwa soda diet mungkin terlihat lebih sehat. Akan tetapi, konsumsi soda diet sebenarnya juga bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan serius. Orang-orang yang ingin meningkatkan kesehatan jatung dengan cara menurunkan berat badan atau mengontrol gula darah sebaiknya harus memperhatikan konsumsi soda mereka.

"Studi kami menunjukkan bahwa minuman berpemanis buatan mungkin bukan pengganti minuman bergula yang sehat," ujar peneliti Eloi Chazelas, seperti dilansir Woman'sWorld, Senin (26/9/2022).

Studi pada 2019 juga menunjukkan hasil yang serupa, yaitu sering mengonsumsi minuman berpemanis buatan bisa meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan tersebut adalah strok serangan jantung, strok iskemik, dan kematian dini pada wanita di atas usia 50 tahun, meski sebelumnya tak menunjukkan adanya tanda masalah kesehatan jantung.

"Minuman bebas kalori yang terbaik tetaplah air putih," ungkap ahli kardiologi dari National Jewish Health, Dr Andrew Freeman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement