IHRAM.CO.ID,ABUJA -- Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) mulai mempersiapkan diri untuk pelaksanaan haji 2023. Ketua/Kepala Eksekutif NAHCON Zikrullah Hassan menyebut pihaknya tengah mempersiapkan diri terkait pengelolaan paspor.
Sampai saat ini, perihal paspor dan visa haji disebut-sebut menjadi tanggung jawab eksklusif badan-badan Saudi dengan biaya yang besar.
Dia juga mengatakan NAHCON tetap berkomitmen untuk memajukan kepentingan Nigeria di Arab Saudi. Pihaknya akan berupaya mengerahkan semua dana abadi yang relevan ke arah ini, terutama aset-aset pengalamannya.
Berbicara pada konferensi pers, Hassan mengatakan NAHCON sepenuhnya siap untuk mendukung Presiden Muhammadu Buhari untuk Open Government Partnership (OGP) di sektor haji. Hal tersebut berasal dari pemberlakuan Freedom of Information Act of 2011.
Dilansir di This Day Live, Kamis (15/9/2022), dia juga menambahkan jika NAHCON telah memulai persiapan untuk haji 2023. Diskusi dengan otoritas Saudi terkait tentang haji dan umrah untuk penyebaran informasi awal juga telah dimulai.
“Kami dengan senang hati mengumumkan, karena peningkatan kinerja haji tahun ini oleh NAHCON, semua negara Afrika lainnya secara konsensual menunjuk kami untuk memimpin mereka dalam berinteraksi dengan otoritas Saudi," kata dia.
Hassan menyebut pihaknya tetap tegas dalam menuntut layanan kesehatan yang baik untuk peziarah Nigeria. Anggota tim yang telah mereka siapkan sama serbagunanya dengan negara-negara berperingkat teratas lainnya, ditambah fasilitas dan obat-obatan yang mendukung.
Hassan juga mengungkapkan bahwa Institut Haji Nigeria (HIN) yang diusulkan akan diresmikan secara resmi oleh Buhari akhir tahun ini. Sebuah upaya pun sedang berlangsung untuk memprofesionalkan manajemen dan administrasi haji di Nigeria, serta meningkatkan pendapatan komisi.
Nigeria disebut mencapai tingkat kematian yang rendah selama haji 2022. Dia mengatakan 95 persen peziarah berhasil melakukan perjalanan ibadah haji, meskipun ada tantangan sebelumnya.
Perjalanan pulang mereka juga tahun ini berakhir lebih awal dari yang dijadwalkan. Hal ini berpengaruh pada pengurangan biaya akomodasi di Makkah dan pengurangan jumlah hari yang dihabiskan peziarah di Arab Saudi.
Sumber:
Ikuti Whatsapp Channel Republika
