Kamis 18 Aug 2022 01:01 WIB

Laboratorium Senjata Rusia Percanggih Fasilitas Uji Coba

TsNIITochMash meneliti dan merancang senjata untuk militer Rusia termasuk antitank.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Sebuah truk peluncur menembakkan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang diproduksi oleh Lockheed Martin selama pelatihan tempur di gurun tinggi Pusat Pelatihan Yakima, Washington pada 23 Mei 2011. Sistem HIMARS dipasok oleh AS dan M270 serupa yang disediakan oleh Inggris telah secara signifikan meningkatkan kemampuan serangan presisi tentara Ukraina. Pengiriman senjata Barat sangat penting bagi upaya Ukraina untuk menangkis serangan Rusia dalam perang yang berlangsung hampir 5 bulan itu.
Foto: Tony Overman/The Olympian via AP
Sebuah truk peluncur menembakkan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang diproduksi oleh Lockheed Martin selama pelatihan tempur di gurun tinggi Pusat Pelatihan Yakima, Washington pada 23 Mei 2011. Sistem HIMARS dipasok oleh AS dan M270 serupa yang disediakan oleh Inggris telah secara signifikan meningkatkan kemampuan serangan presisi tentara Ukraina. Pengiriman senjata Barat sangat penting bagi upaya Ukraina untuk menangkis serangan Rusia dalam perang yang berlangsung hampir 5 bulan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kantor berita Rusia, Tass melaporkan laboratorium senjata Rusia  mempercanggih fasilitas uji cobanya. Fasilitas itu ditutup setelah Uni Soviet bubar pada awal 1990-an.

Pada Rabu (17/8/2022), Tass melaporkan TsNIITochMash akan mempercanggih fasilitas uji cobanya sehingga dapat menguji senjata balistik dan artileri kaliber kecil di cuaca yang sangat dingin. TsNIITochMash meneliti dan merancang senjata untuk militer Rusia termasuk rudal anti tank dan senapan.

Baca Juga

Sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu Rusia menekankan akan meningkatkan persenjataannya. Presiden Vladimir Putin menegaskan teknologi militer Rusia lebih maju "bertahun-tahun" dibandingkan lawan-lawannya.

Dalam pameran senjata Senin (15/8/2022) lalu Putin mengatakan Rusia siap menjual senjata canggih ke sekutu-sekutunya. Ia juga menegaskan Rusia juga bekerja sama dengan negara lain dalam mengembangkan teknologi militer.

Rusia berada di peringkat kedua sebagai negara penjual senjata terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat. Dengan angka sekitar 15 miliar dolar AS per tahun. Hampir seperlima dari pasar ekspor global. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement