Rabu 17 Aug 2022 10:10 WIB

Ponpes Ngruki Gelar Upacara Hari Kemerdekaan Perdana

Menko PMK Muhadjir Effendy bertindak sebagai pemimpin upacara.

Rep: c02/ Red: Fernan Rahadi
Suasana aktivitas di komplek Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (21/1/2019).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Suasana aktivitas di komplek Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (21/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Pondok pesantren Al Mukmin Ngruki menggelar upacara hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 di halaman depan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/8/2022) pukul 07.00 WIB. Upacara tersebut menjadi yang pertama semenjak pondok pesantren itu berdiri.

Dalam upacara tersebut turut hadir pendiri pondok Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebagai pemimpin jalannya upacara. 

Muhadjir selaku pemimpin upacara menyampaikan pidatonya bahwa upacara hari itu adalah untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia di pondok pesantren Al Mukmin Sukoharjo. Selain itu, upacara tersebut juga untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia yang hari ini genap berusia 77 tahun.

"Karena kemerdekaan inilah bangsa Indonesia tetap terpegang pada tali kesatuan dan persatuan untuk meraih cita-cita luhur menuju masyarakat adil makmur di bawah naungan Pancasila," ungkapnya.

Muhadjir juga mengatakan upacara sebagai rasa syukur ini akan memberikan optimisme bagi bangsa. Selain itu juga diperlukan ikhtiar membangun bangsa.

"Seiring dengan itu, kita terus berupaya pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Kita harus bergerak cepat dan kembali berproduksi dalam berkarya nyata untuk memajukan bangsa Indonesia," jelasnya.

Menurut Muhadjir, kemerdekaan ini diraih oleh bangsa Indonesia berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, diperlukan peran masyarakat di setiap posisinya untuk menjaganya.

"Karena itu kita wajib menjaga dan mengisinya sesuai dengan bidang tugas dan posisi kita di dalam masyarakat," katanya.

Kemudian, ia mengatakan untuk mengisi momen kemerdekan diperlukan bergaul antar sesama. Hal tersebut perlu untuk bertukar pandangan berinteraksi bersama anak bangsa lainnya secara seluas-luasnya.

"Karena Indonesia ini wilayahnya sangat luas terhampar seperti luasnya dari Istanbul yang ada di Turki sampai London di Inggris. Sementara pulaunya ada 17 ribu. Sedangkan penduduknya sekarang ini 276 juta orang," ungkapnya.

Oleh karena itu Muhadjir berpesan agar anak-anak bangsa banyak menjalin silaturahim. Semakin banyak kita menjalin silaturahim, kata dia, maka semakin banyak kita berhubungan satu sama lain kita akan semakin menyadari betapa berbinekanya bangsa Indonesia ini.

"Memandang penuh hikmah atas keragaman yang kaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. itu adalah merupakan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta sikap lapang dada," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement