Selasa 21 Jun 2022 12:10 WIB

Bapenda Jabar Raih Pendapatan Rp 1 Miliar, Gelar Operasi Simpatik di 15 Samsat

Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak menjadi faktor penting

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
  Warga menunjukkan informasi pembayaran pajak kendaraan melalui E-Samsat aplikasi Samsat Mobile Jawa Barat (Sambara) di Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021). (ilustrasi)
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warga menunjukkan informasi pembayaran pajak kendaraan melalui E-Samsat aplikasi Samsat Mobile Jawa Barat (Sambara) di Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat terus mendorong kesadaran masyarakat pentingnya membayar pajak kendaraan. Salah satunya, dengan membuat berbagai kemudahan layanan yang ditawarkan dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital.

Menurut Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik, peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak menjadi faktor penting yang harus berjalan berdampingan dengan upaya meningkatkan pendapatan daerah.

Baca Juga

Dedi menjelaskan, sejumlah cara terus dilakukan. Salah satunya, pada awal Juni, pihaknya menggelar operasi simpatik bekerja sama dengan instansi lain seperti kepolisian, Dishub, TNI, Jasa Raharja hingga perbankan.

Operasi simpatik, kata Dedi, digelar serentak di 15 Samsat pada 7 hingga 9 Juni lalu, menyasar masyarakat yang belum membayar pajak kendaraannya. Pendapatan dari program tersebut, nilainya mencapai lebih dari Rp 1 miliar. 

“Meningkatkan pendapatan memang penting karena itu tugas kami. Tapi, menumbuhkan atau menguatnya kesadaran membayar pajak juga tak kalah penting. Ini juga misi kami,” ujar Dedi, Selasa (21/6).

Hal lainnya, kata Dedi, adalah penguatan aplikasi pembayaran yang sudah tersedia bernama Sambara. Semua Samsat diminta terus menyosialisasikannya dengan masif meski penggunanya sudah sangat banyak. 

Dedi mengatakan, pihaknya terus berinovasi, membenahi sekaligus melengkapi layanan yang tersedia untuk sarana pembayaran pajak secara elektronik itu. “Layanan untuk masyarakat kan harus terus dipermudah. Sekarang bayar pajak bisa dimana saja. Ke depan, kami ingin terus meningkatkan akses melalui digital ini,” katanya.

Berdasarkan catatannya, kata Dedi, sepanjang tahun 2021, melalui aplikasi Sambara tercatat lebih dari 500 ribu transaksi. Pendapatan yang berhasil diraup mencapai ratusan miliar. Dari sisi konsumen, saat ini pemilik kendaraan yang aktif di Jawa Barat mencapai 17 juta jiwa.

“Kami ingin Sambara ini menunjang dari sisi sistem pembayaran ada, semua transaksi, kode bayar hingga pengesahan. Inovasi ini yang sedang kami lakukan, sambil seluruh Samsat melakukan sosialisasi secara masif dan penguatan terhadap pemanfaatan aplikasi ini,” katanya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement