Jumat 20 May 2022 22:19 WIB

Adakan Bincang Sehat, Siloam Hospitals Mampang Jakarta Edukasi Masyarakat

Menarche atau keluarnya darah haid pertama kali pada seorang perempuan.

Menstruasi (Ilustrasi).
Foto: Corbis.com
Menstruasi (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siloam Hospitals Mampang Jakarta memberikan edukasi kepada masyarakat. Kali ini, hal medis yang dibahas adalah terkait menstruasi. 

"Menstruasi adalah perdarahan yang keluar dari rahim. Jika ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi, lapisan dinding rahim kemudian akan luruh dan dikeluarkan melalui vagina dan proses inilah yang disebut sebagai menstruasi", kata dr Joan Meutia Sari Sp.OG melalui aplikasi live Instagram Sahabat Siloam, dikutip pada Jumat (20/5/2022).

Baca Juga

Menarche atau keluarnya darah haid pertama kali pada seorang perempuan terjadi rata rata di usia 9-12 tahun namun hal ini dipengaruhi juga oleh faktor genetik dan faktor lingkungan seperti status gizi dan asupan makanan,  bila haid tidak datang pada usia 14 tahun dan tidak ada tanda seks sekunder ( payudara atau bulu tidak tumbuh) maka disarankan untuk diperiksakan ke dokter, namun bila terdapat tanda seks sekunder maka dapat ditunggu hingga 16 tahun.

Pada umumnya, pada saat seorang perempuan mulai menstruasi, siklus haid masih dapat tidak teratur dan menjadi panjang, hal ini masih normal dan semakin lama akan menjadi teratur seiring bertambahnya usia sehingga masih dapat dinilai dalam dua tahun sedangkan pada masa menjelang menopause maka siklus akan semakin memanjang dan pada akhirnya akan berhenti disebabkan oleh jumlah cadangan  sel telur pada ovarium yang semakin menurun.

Update terkini siklus menstruasi normal adalah 24-38 hari dengan rentang variasi maju atau mundurnya periode sekitar 7 hari,  lama menstruasi  berkisar 2-7 hari dan tidak lebih dari 8 hari, jumlah darah sekitar 80cc, tidak ada gumpalan darah yang besar, tidak ada perdarahan di luar siklus haid dan tidak ada PMS atau nyeri yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas.

"Siklus Menstruasi yang baik dan teratur dapat menggambarkan fungsi reproduksi yang baik pula", kata dokter Joan kepada puluhan viewer yang intens mengikuti edukasi. 

Selanjutnya Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi ( kebidanan dan kandungan di Rumah Sakit Siloam yang berlokasi di bilangan Mampang prapatan Jakarta Selatan ini, menambahkan,  adapun  Obesitas dapat memicu kelainan atau gangguan siklus haid yang baik karena dapat mengganggu proses perkembangan sel telur. Selain itu, ketidakseimbangan hormonal dan beberapa  kelainan atau penyakit pada rahim seperti mioma( tumor jinak rahim), polip, keganasan rahim serta konsumsi obat pengencer darah juga dapat mengganggu menstruasi yang normal.

*PMS ( Premenstrual syndrome)* 

Premenstrual syndrome (PMS) atau sindrom pramenstruasi adalah gejala-gejala yang dialami wanita sebelum memasuki masa bulanan (menstruasi). Dikatakan dokter Joan  gejala tersebut berupa perubahan fisik, perubahan perilaku, termasuk perubahan emosi. Dan secara umum gejala PMS muncul 1–2 minggu sebelum hari pertama menstruasi setiap bulannya.

"Gejala ini yang sering muncul sepekan sebelum terjadinya menstruasi, mungkin berbeda beda yang dirasakan antara lain ; Mudah letih, nyeri pada payudara, perubahan mood, jerawat dan lainnya", kata  dr Joan Meutia Sari Sp.OG.

Diselingi kesempatan tanya jawab, Dokter Joan turut  menjawab seputar Amenore dan Dismenore yang merupakan dua gangguan haid yang kerap dikeluhkan oleh pasien. Amenore merupakan kondisi yang mana seorang perempuan tidak mengalami menstruasi pada masa seharusnya menstruasi, dan dismenore merupakan kram atau nyeri yang dirasa kan sebelum atau selama haid berlangsung, hal ini dapat disebabkan oleh adanya zat kimia prostaglandin yang dihasilkan oleh tubuh selama menstruasi. Apabila anda merasakan nyeri haid yang sangat hebat disarankan untuk melakukan  konsultasi pada ginekolog anda untuk melihat adanya faktor lain yang menyebabkan hal tersebut. 

Pada akhir bincang bincang dr. Joan memberikan tips agar lebih nyaman dalam menjalani masa menstruasi diantaranya adalah cukup istirahat dan tidur selama 7-8 jam, pastikan tubuh cukup cairan dengan minum air putih yang cukup, mandi air hangat atau kompres perut dengan air hangat dapat memberikan rasa rileks dan mengurangi rasa kram dan nyeri, kurangi konsumsi garam karena tubuh cenderung menahan air pada saat haid sehingga payudara akan terasa kencang dan nyeri, selain itu rasa begah / bloating akan dapat berkurang. 

"Banyak konsumsi makanan bergizi terutama makanan yang mengandung zat besi dan olahraga 150x/minggu atau 30 menit selama 5 hari akan membuat rileks , menjaga berat badan ideal dan mengalihkan pikiran dari rasa tidak nyaman pada saat menstruasi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement