Kamis 19 May 2022 20:24 WIB

Polisi Akhiri Penyelidikan Partygate PM Inggris

Polisi Inggris mengakhiri penyelidikan kasus pesta yang diadakan di Downing Street

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Polisi Inggris mengakhiri penyelidikan pada Kamis (19/5/2022), untuk kasus pesta yang diadakan di kantor Downing Street Perdana Menteri Boris Johnson saat penguncian Covid-19.
Foto: AP Photo/Frank Augstein, Pool
Polisi Inggris mengakhiri penyelidikan pada Kamis (19/5/2022), untuk kasus pesta yang diadakan di kantor Downing Street Perdana Menteri Boris Johnson saat penguncian Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Polisi Inggris mengakhiri penyelidikan pada Kamis (19/5/2022), untuk kasus pesta yang diadakan di kantor Downing Street Perdana Menteri Boris Johnson saat penguncian Covid-19. Johnson telah menghadapi seruan luas dari politisi oposisi dan beberapa di partainya sendiri agar mengundurkan diri karena skandal partygate.

"Penyelidikan kami menyeluruh dan tidak memihak dan diselesaikan secepat kami bisa, mengingat jumlah informasi yang perlu ditinjau dan pentingnya memastikan bahwa kami memiliki bukti kuat untuk setiap rujukan FPN," kata Pejabat Wakil Komisaris Polisi London Helen Ball.

Polisi mengatakan penyelidikan dalam pemeriksaan 510 foto dan 345 dokumen kini telah selesai. Dari 126 pemberitahuan hukuman tetap yang dikeluarkan, 83 orang dikenai denda, dengan 53 diberikan kepada 35 pria, dan 73 diberikan kepada 48 perempuan. Juru bicara Johnson mengatakan polisi telah mengkonfirmasi bahwa perdana menteri tidak akan menerima denda lebih lanjut. Istri Johnson, Carrie, yang juga didenda karena pesta ulang tahun Johnson, juga tidak akan menerima hukuman lebih lanjut.

"Perdana menteri senang penyelidikan selesai dan ingin berterima kasih kepada polisi atas kerja mereka," kata juru bicara itu.

Johnson dan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak didenda bulan lalu atas pertemuan di kantornya untuk merayakan ulang tahun ke-56 pada Juni 2020. Ketika itu pertemuan sosial masih dilarang.

Perdana menteri awalnya mengatakan tidak ada pesta ilegal dan semua aturan diikuti. Namun, setelah itu dia telah menawarkan sejumlah permintaan maaf, meskipun dia telah menolak seruan agar berhenti  dari jabatannya dan menyangkal secara sadar melakukan kesalahan.

Polisi mengatakan denda terkait dengan delapan acara ketika acara diadakan di Downing Street dan Kantor Kabinet antara Mei 2020 dan April 2021. Saat itu tindakan penguncian diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus korona. Beberapa acara termasuk pertemuan di taman Downing Street, kuis Natal daring, dan acara perpisahan untuk staf.

Beberapa pesta berlangsung sementara kondisi penguncian telah memaksa penutupan restoran, bar, dan bisnis. Sedangkan pertemuan sosial dengan teman dan keluarga, termasuk untuk pemakaman, sangat dibatasi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement