REPUBLIKA.CO.ID, CHARLOTTETOWN -- Lengkap sudah kebahagiaan Muslim Charlottetown, Kanada. Impian mereka memiliki Islamic Center akhirnya kesampaian.
Kini, mereka menatap kedatangan bulan suci Ramadhan tanpa lagi memikirkan keterbatasan tempat.
Ramadhan tahun lalu, mereka terpaksa menyewa aula guna melaksanakan setiap agenda kegiatan. Hal itu dilakukan Muslim Charlottetown sejak tahun 1990. Lantaran tidak mungkin lagi harus menyewa, akhirnya terlontar gagasan untuk membangun Islamic Center yang mampu menampung 250-300 muslim.
Selanjutnya, mereka banting tulang mengumpulkan dana. Akhirnya, dana itu terkumpul, dan jadilah Islamic Center yang diresmikan Sabtu (14/7) kemarin.
"Kami ucapkan terima kasih banyak kepada umat Islam, dan kalangan non muslim yang membantu merealisasikan mimpi ini," ungkap Najam Christi, Presiden Masyarakat Muslim Prince Edward Island (PEI) seperti dikutip guardian.co.uk, Senin (16/7).
Najam memuji rekannya, Suleiman Sefau, presiden komite penggalangan dana yang telah bekerja keras selama beberapa tahun terakhir mengirimkan proposal dan membuat panggilan telepon kepada donatur, makan malam penggalangan dana, lelang dan lainnya.
"Islamic Center ini akan memenuhi kebutuhan langsung masyarakat, seperti shalat lima waktu, shalat Jumat, sekolah pendidikan Islam, dan Alquran untuk semua kalangan. Gedung ini juga terbuka bagi kalangan non-Muslim sehingga pada akhirya terbangun dialog antar agama, "kata Chishti.
Istri Najam, Farida Christi mengatakan umat Islam tidak harus lagi menyewa aula untuk melaksanakan shalat berjamaah, pengajian, buka bersama dan lainnya. "Kita akan menggelar berbagai acara disini, termasuk acara seputar Ramadhan nanti," kata dia.
Walikota Charlottetown Clifford Lee, mengatakan Islamic Center merupakan contoh sempurna dari sebuah fasilitas dimana setiap anggota masyarakat, baik Muslim dan non-Muslim, dapat datang bersama-sama. "Saya berharap, akan lahir banyak kebahagiaan dari fasilitas ini," komentar dia.
Walikota juga memuji umat Islam yang begitu aktif berpartisipasi dalam berbagai inisiatif lokal seperti penggalangan dana untuk Ratu Elizabeth Hospital dan Palang Merah Kanada.
"Pada akhirnya kami berharap gedung ini akan menjadi tempat dialog dan diskusi," kata dia