Senin 11 Apr 2022 15:25 WIB

Dishub DIY Prediksi Ada Lonjakan Pemudik Menjelang Lebaran 2022

Saat ini mobilitas tinggi juga sudah diperbolehkan oleh pemerintah.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Dishub DIY Prediksi Ada Lonjakan Pemudik Menjelang Lebaran 2022 (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Dishub DIY Prediksi Ada Lonjakan Pemudik Menjelang Lebaran 2022 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DIY memprediksi akan adanya lonjakan pemudik menjelang Lebaran Idul Fitri 2022 ini. Hal ini mengingat adanya pelonggaran aturan selama masa mudik di 2022 ini.

"Kalau dilihat dari kondisi 2020 sampai 2021, mungkin ada kenaikan (pemudik yang masuk ke DIY di 2022)," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti kepada Republika melalui sambungan telepon, Senin (11/4/2022).

Baca Juga

Made menuturkan, pada 2020 dan 2021 lalu ada penurunan pemudik yang masuk ke DIY. Penurunannya bahkan mencapai 20 persen.

Penurunan jumlah pemudik dikarenakan adanya pembatasan-pembatasan yang diterapkan pemerintah pusat. Selain itu, pada saat itu juga kasus Covid-19 masih tinggi.

Pada 2022 ini, kata Made, dimungkinkan jumlah pemudik akan lebih tinggi dibanding 2020 dan 2021. Meskipun begitu, kemungkinan lonjakan pemudik di 2022 ini dinilainya tidak dapat dibandingkan dengan 2020 atau 2021.

"Jadi nanti membandingkannya tidak bisa dengan kita membandingkannya dengan 2020 atau 2021, karena itu kondisi yang tidak normal. Jadi nanti mungkin kita membandingkannya dengan 2019, dilihat bisa mungkin 20-an persen (melonjaknya pemudik) dari 2019," ujar Made.

Pasalnya, saat ini mobilitas tinggi juga sudah diperbolehkan oleh pemerintah. Bahkan, dari Kementerian Perhubungan juga mengeluarkan program Mudik Gratis tahun 2022 dengan menyediakan 350 unit bus.

Tentunya, pelonggaran mobilitas di masa pandemi Covid-19 saat ini dan juga program Mudik Gratis ini juga menjadi salah satu faktor kemungkinan adanya lonjakan pemudik.

"Saya kira (pelonggaran dan program itu) cukup menarik bagi mereka yang sudah lama tidak pulang," jelas Made.

Meskipun begitu, saat ini belum terlihat adanya lonjakan pemudik ke DIY. Berdasarkan pantauan yang dilakukan ke terminal, kata Made, masih belum banyak penggunaan bus untuk mudik.

"Ini baru saja saya dari Terminal Jombor, penggunaan angkutan umum untuk jarak jauh masih belum ada kenaikan yang signifikan, dalam artian pemesanan tiket untuk kedepan," tambahnya.

Diperkirakan, peak season mudik ini akan terjadi pada akhir April ini. Saat peak season ini, katanya, diprediksi akan terjadi lonjakan pemudik yang signifikan ke DIY.

"Mungkin nanti kita lihat lagi mulai tanggal 24 (April), karena liburnya (yang ditetapkan) pemerintah dari 29 (April)," kata Made.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement