Ahad 10 Apr 2022 16:15 WIB

Setop Jadikan Ibadah Formalitas Saja

Dalam melaksanakan shalat, hendaknya tidak tergesa-gesa atau bermalas-malas.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Rektor Universitas Darussalam Gontor, Prof Hamid Fahmi Zarkasyi (kanan).
Rektor Universitas Darussalam Gontor, Prof Hamid Fahmi Zarkasyi (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan prinsip-prinsip syariah menjadi problem yang tidak kunjung tuntas. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya umat Islam di Indonesia yang apatis terhadap kegiatan ibadah.

Rektor Universitas Darussalam Gontor, Prof Hamid Fahmi Zarkasyi menilai, banyak masyarakat Muslim yang menjadikan shalat sebagai formalitas, tapi tidak mengubah tingkah laku keseharian, sehingga shalatnya tidak berpengaruh kepada hidupnya.

"Apalagi, zaman sekarang malah banyak orang yang tidak shalat, itu masalahnya," kata Hamid dalam Kajian Ulil Albab Ramadan (Kurma) UII Yogyakarta.

Kegiatan tersebut mengusung tema Tantangan Intelektual dan Spiritual Umat Islam, yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting. Hamid menyinggung, umat Islam yang menjadikan ibadah hanya formalitas, seperti puasa menahan haus saja.

 

Padahal, puasa itu bukan sekadar menahan haus dan lapar, yang paling sederhana dari puasa itu menahan kemaluan untuk tidak memunculkan syahwat. Tapi, ada shaum al khusus, menahan hati, mata, telinga, dan seluruh tubuh dari dosa dosa kecil.

Kemudian, dalam melaksanakan shalat, hendaknya tidak tergesa-gesa atau malah bermalas-malas. Ia berpendapat, sebagian umat Islam terkadang malah menjadikan ibadah shalat itu sebagai alat untuk mencari popularitas ataupun riya semata.

"Padahal, inti dari shalat itu dapat mengubah perilaku manusia jadi lebih baik," ujar Hamid. Ketika viral ada shalat Tarawih hanya tujuh menit itu, sebenarnya dikaitkan dengan hadis yang disebut dengan yasriku fi shalatihi atau mencuri shalatnya.

Sebab, ruku saja harus tuma'ninah kepada perilaku dan ini satu detikpun tidak. Terakhir, Hamid turut juga menyampaikan kepada hadirin untuk melaksanakan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan dengan penuh syukur dan gembira.

Karena, dalam setiap menjalankan syariat Islam, itu semuanya merupakan tazqiyat an nafs. "Termasuk, puasa yang kita jalani," kata Hamid dalam acara yang diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan & Pembinaan Agama Islam UII tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement