Jumat 08 Apr 2022 15:22 WIB

Pertamina Ekspor 992 Ribu Barrel LSFO ke Tiga Negara

Pertamina menyebut LSFO V-1250 adalah bahan bakar dengan sulfur rendah

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan terus mengembangkan kemampuan untuk memproduksi produk berkelas dunia. Salah satunya dengan memproduksi bahan bakar LSFO (Low Sulfur Fuel Oil) V-1250. LSFO V-1250 merupakan bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur rendah. Produk ini diekspor ke luar negeri.
Foto: Pertamina
Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan terus mengembangkan kemampuan untuk memproduksi produk berkelas dunia. Salah satunya dengan memproduksi bahan bakar LSFO (Low Sulfur Fuel Oil) V-1250. LSFO V-1250 merupakan bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur rendah. Produk ini diekspor ke luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan terus mengembangkan kemampuan untuk memproduksi produk berkelas dunia. Salah satunya dengan memproduksi bahan bakar LSFO (Low Sulfur Fuel Oil) V-1250. LSFO V-1250 merupakan bahan bakar kapal dengan kandungan sulfur rendah. Produk ini diekspor ke luar negeri.

"Produk LSFO merupakan produk bahan bakar yang ramah lingkungan," kata Area Manager Communication, Relations & CSR KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin. (Kamis, 07/04).

Penggunaan sulfur dari emisi bahan bakar kapal berdampak pada kesehatan dan kelestarian lingkungan. Untuk itu, Pertamina menurut Chandra juga turut berpartisipasi dalam upaya mengurangi polusi yang timbul dari penggunaan bahan bakar kapal dengan memproduksi bahan bakar LSFO.

"Penerimaan pasar terhadap produk ini juga cukup baik. Untuk periode Januari sampai dengan Maret 2022, KPI Unit Balikpapan telah mengekspor sekitar 992 ribu barrel LSFO dengan 5 kali pengiriman kargo," jelas Chandra.

Sementara negara tujuan pengiriman kargo meliputi Hong Kong, Malaysia dan Singapura. "Penerimaan pasar luar negeri terhadap produk yang dihasilkan kilang Pertamina menjadi salah satu bukti bahwa produk kita memiliki standar internasional. Ini hal yang terus akan dikembangkan oleh Pertamina," kata Chandra.

Produk ini memiliki keuntungan bagi Pertamina karena berasal dari fraksi residu tetapi dengan proses pengolahan dapat menjadi produk bernilai jual tinggi yaitu bahan bakar kapal.

Bisnis kilang ke depan tentu semakin menantang. "Rencananya, Pertamina akan melakukan pengiriman setiap bulan. Dengan terus menghasilkan produk-produk berkualitas dan sesuai kebutuhan konsumen, Pertamina tentu berharap kilang Unit Balikpapan akan terus tumbuh menjadi kilang yang kompetitif," tutup Chandra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement