Ahad 27 Mar 2022 08:23 WIB

Respons Pemilik Patuna Tentang Jamaah Umroh Terlambat Berangkat ke Tanah Suci

Masa pandemi membuat jadwal keberangkatakan jamaah umroh tak pasti

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Subarkah
Suasana umroh masa pandemi.
Foto: Andika Tito
Suasana umroh masa pandemi.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umroh Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi mengatakan, penyelenggaraan umroh di masa pandemi sulit dipersiapkan dengan sempurna oleh pemilik travel. Ketidak sempurnaan ini menyebabkan jamaah terlambat berangkat separti pengalaman pada 78 jamaah kemarin.

"Itulah kondisi real saat ini. Di mana memang semua dalam ketidakpastian dan sulit direncanakan dengan sempurna, sehingga akhirnya keterpaksaan kasus ini juga terjadi," kata Syam Resfiadi saat diminta tanggapan ada 78 jamaah terlambat keberangkatanya, kemarin.

Pemilik Travel Patuna Mekar Jaya ini berharap pengalaman terlambat berangkat terhadap 78 ini tidak terjadi pada jamaah dan travel yang lainnya. Jikapun harus terjadi semoga ada jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan. 

"Ya semoga ada jalan yang terbaik dari Allah subhanahu wa ta'ala. Bik itu kepada jamaahnya maupun travelnnya bisa menyelesaikan persoalan-persoalan dan masalah-masalah yang timbul akibat ketertundaan keberangkatanya," ujarnya.

Syam menyarankan untuk meminimalisir kejadian terlambat berangkat atau gagal berangkat itu perlu keterbukaan informasi dari pihak travel kepada jamaah umroh. Keterbukaan informasi ini penting untuk memastikan jamaah dapat diberangkatkan sesuai jadwal. 

"Saya menyayangkan ini tidak well info dari travel dari travel yang memiliki jamaah maupun partner provider visa sehingga jadinya jamaah yang harus dikorbankan," katanya. 

Syam matikan perusahaan travel umroh maupun haji khusus harus dapat mengendalikan atau meminimalisir resiko yang akan terjadi pada jamaah. Salah satunya dengan memberikan seluruh informasi kepada jamaah sesuai kondisi yang ada.

"Sayang sekali ketidakterbukaan informasi akhirnya harus mengorbankan jamaah. Dan ini menunjukkan kalau kepemimpinan dari sebuah perusahaan khususnya di umrah haji tida berani menghadapi kenyataan," katanya.

Syam berharap pihak travel dan jamaah sabar dan menerima kenyataan atas adanya keterlambatan keberangkatan ini. Semoga semua ada solusinya untuk dapat menyelesaikan persoalan ini dengan baik. 

"Semoga ada yang terbaik dari Allah subhanahu wa ta'ala," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement