Jumat 04 Feb 2022 14:09 WIB

10 dari 39 OPD Tangsel Disinyalir Terpapar Covid-19, Wali Kota: WFH 50 Persen

Dengan WFH 50 persen diharapkan bisa menekan kasus Covid-19 di Pemkot Tangsel.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie.
Foto: Dok Pemkot Tangsel
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie.

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Kasus Covid-19 disinyalir telah menyebar ke banyak para pegawai di organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Pemerintah Kota Tangsel memperketat mobilitas para staf OPD dengan menerapkan work from home (WFH) 50 persen untuk menekan penyebaran Covid-19 yang lebih luas.

"Dari 39 OPD, saya sinyalir informasi sementara kurang lebih 10 OPD stafnya terpapar Covid-19. Terakhir Dinas Koperasi laporan ada tiga Kepala Dinas Kesehatan (Allin Hendalin Mahdaniar), staf khusus, staf ahli," tutur Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga

Namun, terkait jumlah yang terpapar Covid-19 dirinya belum mengetahui secara pasti angkanya. Dia hanya menyebut bahwa di setiap harinya selalu ada penambahan kasus Covid-19 para pegawai di lingkungan OPD.

Dengan kondisi yang terbilang mengkhawatirkan tersebut, Benyamin menegaskan pihaknya telah menerapkan kebijakan work from home 50 persen. Hal itu diharapkan dapat menekan angka kasus Covid-19 di lingkungan Pemkot Tangsel.

"Setiap hari ada penambahan, oleh karena itu sudah mulai penerapan work from home beberapa waktu lalu. BKPSDM sudah mengeluarkan surat edaran, yang pasti secara keseluruhan 50 persen work from office-nya, kemudian selebihnya kecuali sektor esensial dan kritimal itu seperti biasa," terangnya.

Berdasarkan catatannya, kasus Covid-19 di Kota Tangsel saat ini bergerak sangat tinggi, meskipun saat ini wilayah Tangsel masih masuk dalam level 2 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Masih level 2 tapi saya ingin berhati-hati saja, khawatir. Karena indikator penularan transmisi hariannya sudah 1.000. Yang tadinya ratusan, naik 300, naik 500, sekarang di atas 1.000," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement