Sabtu 09 May 2020 11:40 WIB
Muhammadiyah

Pesan Semesta untuk Pemuda Muhammadiyah

Milad PP Pemuda Muhammadiyah

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 Sunanto melantik pengurus PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakatra, Jumat (28/12) malam.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 Sunanto melantik pengurus PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakatra, Jumat (28/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: David Krisna Alka, Deklarator JIB dan Ristek-MSDM PP Pemuda Muhammadiyah (2018-2022)

Belum lama ini, Milad Ke-88 Pemuda Muhammadiyah, Sabtu, 2 Mei 2020, ramai sekali pesan dari berbagai kalangan. Para tokoh bangsa menyampaikan pesan solidaritas dalam milad ini. Sapa dan ucapan milad yang datang telah membuktikan, jaringan aktor dan gerakan sosial-kemanusiaan Pemuda Muhammadiyah mewujud dalam keberbagaian.

Kolaborasi tokoh nasional dan daerah menyapa secara langsung dan tak langsung dalam bentuk pesan ucapan selamat milad. Mulai dari pejabat eksekutif, legislatif, komisioner, komisaris, tokoh partai politik, budayawan, sutradara, dan beberapa kepala daerah.

Tulisan ini adalah himpunan kutipan langsung pesan dari “Semesta” tersebut. Pertama pesan dari tokoh bangsa dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau dekat disapa Buya Syafii Maarif. Pesan kearifan Buya Maarif: "Karena banyak di antara tokoh puncak Pemuda Muhammadiyah yang berminat politik--dan itu sah--saran saya agar mereka menyiapkan diri untuk menjadi negarawan dengan komitmen tinggi untuk menegakkan keadilan, demi membela rakyat miskin."

Disambung dengan pesan teladan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir: “Selamat Milad ke-88 Pemuda Muhammadiyah, terus mengasah diri menjadi teladan gerakan kaum muda berkemajuan.”

Lalu pesan berirama dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti: “Seperti lambangnya, bunga Melati, Pemuda Muhammadiyah tidak hanya harum untuk diri sendiri tetapi juga seluruh negeri. Selamat Milad Pemuda Muhammadiyah ke-88.”

Hajriyanto Y. Thohari, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1993-1999). Kini Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Lebanon di Beirut, tak ketinggalan menyampaikan pesan bermaknanya: “Laksana menyetir mobil, Pemuda Muhammadiyah hanya perlu sesekali saja melihat kaca spion yang kecil itu. Tapi harus lebih banyak melihat ke depan, ke kaca depan yang lebih besar itu. Selamat Milad Ke-88.”

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammdiyah, Imam Addaruqutni, dengan semangat tak ketinggalan: “Kalau bagaimana bermuhammadiyah ikuti manhaj Muhammadiyah. Kalau sebagai pemegang panji organisasi otonom calon pewaris bangsa, hemat saya, Pemuda Muhammadiyah tidak kekurangan tokoh. Ada Bung Karno, Soeharto, Jenderal Soedirman, dan lain-lain. Mereka para politisi negarawan dan negarawan politisi. Masuki wilayah politik berkemajuan. Jangan hanya sekedar tahu, tapi arungi dan raih. Muhammadiyah sudah terlalu ketinggalan di politik ini atau anda akan melihat para politisi korup yan mengaku negarawan atau para mafioso yang akan menghacurkan anda dan bangsa ini tanpa sisa.”

Kolaborasi pesan milad pun berlanjut datang dari tokoh-tokoh partai politik. Saleh Partaonan Daulay, Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI, dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (2010-2014), menyampaikan: “Selamat Milad Pemuda Muhammadiyah ke-88. Saya mengucapkan selamat milad ke-88 Pemuda Muhammadiyah. Sebagai gerakan civil society, Pemuda Muhammadiyah harus mampu mengimbangi hegemoni kekuasaan politik. Dan harus selalu menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam membela masyarakat yang termarginalkan. Termasuk dalam situasi sulit seperti sekarang. Pemuda Muhammadiyah harus berdiri di barisan terdepan dalam perang melawan covid-19. Fastabiqul khairat.”

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, menegaskan: “Tema milad Pemuda Muhammadiyah ke 88 sangat relevan. Tiga kata kuncinya “Solidaritas Kebaikan Semesta” adalah spirit penting memastikan homo sapiens menang melawan wabah Covid-19."

Kemudian, Sekretaris Jenderal Perindo, Ahmad Rofiq, menguatkan: “Pemuda Muhammadiyah harus menjadi garda terdepan dalam setiap perubahan. Mampu menjadi agent of solution bagi setiap tantangan masa depan. Kebesaran Pemuda Muhammadiyah bukan pada bajunya, tapi eksistensi pergerakannya. Hari ini, di saat pandemi mendera seluruh lapisan negeri, pemuda hari ini, saat kritisisme terhadap kebutuhan sosial politik menjadi penyakit yang hampir menjadi kanker stadium 3, di mana pemuda di saat kreativitas yang bersifat kemajuan itu terhenti? Selamat milad Pemuda Muhammadiyah ke-88. Terus membawa spirit kemajuan dan pencerahan bagi semua. Terus melawan kemapanan.”

Ketua Bapilu Nasdem dan Ketua Umum GP Nasdem, Prananda Surya Paloh, menyampaikan salam hangatnya: “Pada usia yang ke 88, Pemuda Muhammadiyah semakin matang dalam berkontribusi untuk bangsa dan negara yang kita cintai ini. Sejarah membuktikan, Muhammadiyah adalah tempat pemuda dan cendekiawan berkumpul untuk menyelesaikan masalah bangsa ini dengan intelektualitas dan iman. Selamat Milad ke-88 Pemuda Muhammadiyah.”

Disambung Irma Suryani Chaniago, Ketua Umum Gemuruh Nasdem dan Komisaris Pelindo 1: “Pemuda Muhammadiyah menyimpan sejarah yang mengesankan dalam menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai agama, kemanusiaan, dan kebangsaan. Dalam setiap kesempatan, penanaman dan pengaktualisasian nilai-nilai itu harus tetap menjadi komitmen setiap kader Pemuda Muhammadiyah. Selamat Milad ke 88 PM”.

Intelektual, Budayawan, Keberbagaian

“Selamat Milad 88 Pemuda Muhammadiyah. Milad kali ini amat istimewa--di tengah Ramadhan dalam masa pandemi korona. Inilah waktu terbaik bagi Pemuda Muhammadiyah untuk lebih meningkatkan intelektualisme dan aktivismenya agar dapat lebih maksimal menyantuni umat-bangsa secara spiritual dan filantropis” begitula pesan kemanusiaan yang disampaikan oleh sejarawan-cum-intelektual publik, Sir Azyumardi Azra.

Saiful Mujani, Pendiri SMRC pun menyambut dengan baik: “Selamat mild ke-88 Pemuda Muhamadiyah, semoga semakin besar kiprahnya untuk kepemimpinan dan penguatan sikap kewargaan kita yang pluralis.”

Ahmad Erani Yustika, Guru Besar FEB, Universitas Brawijaya, memberikan testimoninya yang mencerahkan: “Ilmu pengetahuan dan solidaritas kemanusiaan akan menjadi tiang perubahan dan peradaban di masa depan. Pemuda Muhammadiyah tak boleh terseok, mesti menjadi penegak tiang” amanah dari.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM (2016-2019) mengantarkan pesan solidaritasnya: “Selamat Milad ke 88 Pemuda Muhammadiyah. Semoga tetap menjadi ujung tombak pemuda yang berakhlak mulia dan penebar kebaikan.”

Selain itu pesan milad juga datang dari intelektual dan tokoh publik yang sedang memimpin lembaga riset dan kajian, di antaranya Abd. Rohim Ghazali, Direktur Eksekutif MAARIF Institute menghadirkan testimoninya: “Pemuda Muhammadiyah harus  terus konsisten menjaga marwah dan api pergerakan Muhammadiyah dalam memperkuat solidaritas sosial dan menjadi tumpuan untuk melakukan perubahan secara kongkret  di masyarakat.”

Philip J Vermonte, Direktur Eksekutif CSIS, menyampaikan: “Pemuda Muhammadiyah Indonesia adalah para calon pemimpin masa depan Indonesia yang religius dan nasionalis. Bekerja bersama-sama seluruh komponen bangsa dalam kebhinekaan menjaga NKRI.”

Andar Nubowo, Kandidat Doktor Filsafat dan Epistemologi Ecole Normale Superieure (ENS) Perancis.

Semoga Pemuda Muhammadiyah terus berpegang teguh pada semangat pencerah, memandu arah generasi muda Republik kita untuk menjadi penyebar kebajikan. Mahkota Pemuda Muhammadiyah adalah cinta (hubb), kelembutan (rifqa), keberanian (syuja'a) dalam menegakkan keadilan ('adalah) dan memajukan kebajikan-kebajikan publik dalam segenap lini kehidupan Persyarikatan, umat,  bangsa, dan kemanusiaan universal.

Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, tak ketinggalan mengirim pesan kemanusiaannya: “Dunia masih menghadapi kekakuan berpikir ideologi-keagamaan. Wujudnya adalah monopoli kebenaran, intoleransi, kekerasan, dan ketika dituangkan dalam kebijakan negara, kekakuan itu menghasilkan pelanggaran hak asasi manusia. Sebagai kaum pembaharu, pemuda Muhammadiyah telah ikut berperan dalam gerakan sosial dan keilmuwan. Sekarang, pemuda harus lebih berjibaku melalui pembaharuan kaidah-kaidah Islam berkemajuan yang sejalan dengan hukum internasional hak-hak asasi manusia. Dengan dasar itulah pemuda akan lebih kokoh menunaikan amar ma’ruf nahi mungkar. Selamat Milad ke-88, 2 Mei 2020."

Tiga Intelekutal NU dengan semangat juga memberikan pesan dan kesan Milad Ke-88 Pemuda Muhammadiyah. Husein Ja’far Al Hadar, Habib Milenial dan Aktivis Islam Cinta menyampaikan: “Sejak dulu, pemuda di Indonesia sudah dan selalu ada di simpul perjuangan Indonesia. Kita sudah bersumpah pada 1928. Kita harus setia dan tunaikan sumpah itu. Dan Pemuda Muhammadiyah menjadi salah satu yang terdepan. Selamat Milad ke 88. Terus berlomba dalam kebaikan.”

Intelektual NU, Syafiq Hasyim yang juga Wakil Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) menyampaikan secara langsung ucapan miladnya dalam sebuah video. Kemudian Abi Rekso Panggalih, Pendiri Said Aqil Siradj, secara khusus menulis artikel tentang pandangannya dalam rangka milad Pemuda Muhammadiyah ini.

Ya, tanpa mengurangi rasa hormat ini, terlalu panjang pesan kebajikan dari berbagai kalangan jika semua tercatat di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement