Selasa 28 Apr 2020 12:29 WIB

Penyekatan Jalan di Bandung akan Ditambah

Jalan Gatot Subroto dan Buah Batu direncanakan ditutup juga.

Petugas gabungan memeriksa pengendara di titik pemeriksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Bandung - Cimahi, Jalan Rajawali, Kota Bandung, Senin (27/4). Aktivitas masyarakat dari Kota Cimahi dan sekitarnya menuju Kota Bandung masih terlihat ramai di hari keenam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas gabungan memeriksa pengendara di titik pemeriksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Bandung - Cimahi, Jalan Rajawali, Kota Bandung, Senin (27/4). Aktivitas masyarakat dari Kota Cimahi dan sekitarnya menuju Kota Bandung masih terlihat ramai di hari keenam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polrestabes Bandung berencana untuk menambah titik rekayasa lalu lintas buka tutup di sejumlah jalan protokol guna memperluas penyekatan mobilitas masyarakat di tengah pandemik COVID-19.

Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol Bayu Catur Prabowo mengatakan sejumlah titik jalan protokol tersebut tengah dikaji oleh pihaknya. Di antaranya, Jalan Gatot Subroto, Jalan Muhammad Toha, dan Jalan Buah Batu.

"Rencana kita di wilayah Gatot Subroto, kemudian beberapa jalan ruas masuk Kota Bandung seperti Muhamad Toha, Buah Batu. Tapi itu masih berupa kajian," kata Bayu di Bandung, Selasa (28/4).

Sebelumnya, pihaknya juga sudah menambah titik penyekatan jalan di Jalan Otto Iskandar Dinata, dan Jalan Sumatera. Dengan bertambahnya titik penyekatan jalan, menurutnya konsentrasi penanganan COVID-19 akan lebih optimal.

"Kita memanfaatkan jalur yang semakin sepi ini dengan buka tutup kembali ruas jalan. Sehingga konsentrasi kita untuk mencegah penyebaran COVID-19 lebih baik," ujarnya.

Menginjak sepekan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), menurutnya aktivitas masyarakat yang terlihat di jalanan semakin menurun. Maka dari itu, ia berharap masyarakat lebih paham akan bahaya COVID-19. Sehingga masyarakat tetap menerapkan pembatasan sosial dengan berdiam di rumah.

"Sebetulnya sudah mulai menurun (aktivitas masyarakat), kita sekarang tinggal menunggu kesadaran dari masyarakat saja," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement