Jumat 24 Apr 2020 03:02 WIB

Rumusan Diplomasi Nabi Muhammad

Mendakwahkan Islam juga menggunakan cara diplomasi.

Foto: republika
Diplomasi ala Rasulullah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Rumusan Diplomasi Ala Rasulullah SAW

Dalam Islam, diplomasi tersebut tidak hanya berkaitan dengan urusan duniawi, tetapi juga berhubungan dengan perkara akhirat, mendakwahkan Islam dalam hal  ini. Sebab itu, diplomasi memiliki akar sejarah yang kuat dalam perbadaban Islam.

Dasar:

Perintah untuk saling mengenal antara satu bangsa dan lainnya (QS al-Hujurat [49]:13)

Anjuran salng bersilaturahim (QS an-Nisaa [4]: 1)

Prinsip:

Kemuliaan manusia karamah insaniyah

Kesatuan umat manusia

Kerjasama kemanusiaan

Toleransi

Kemerdekaan

Budi baik

Keadilan

Perlakuan yang sama

Memenuhi perjanjian

Kasih sayang

Tujuan:

Dakwah

Politik

Perdagangan

Militer

Budaya

Perluasan wilayah

Media:

Surat

Surat adalah media utama dalam berdiplomasi. Di masa Rasulullah SAW, lebih dari 50 surat telah dikirimkan ke berbagai pemimpin negara. Di antaranya surat ke Negus Ethiopia, Binyamin (al-Muqawqis) di Mesir, Khosrau II Persia, Hercules Romawi, dan Uskup Dughathir.

Utusan

Sejumlah utusan ditunjuk. Duta Islam pertama adalah Mush’ab bin Umair yang diutus ke Madinah. Ada pula sahabat lain seperti Amr bin Umayyah Adh-Dhamri, Hathib bin Abu Balta’ah, Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi, Dihyah bin Khalifah al-Kalbi, al-A’la bin Hadhrami, Salith bin Al-Amiri,  Syuja’ bin Wahb, dan  Amr bin Al-Ash.

Pengolah: Nashih Nashrullah

Sumber: Dari berbagai sumber

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement