Pakde Karwo: Polisi Harus Ramah Layani Pemudik

Rep: Andi Nurroni/ Red: Bayu Hermawan

Kamis 09 Jul 2015 19:17 WIB

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kiri) bersama Gubernur Jatim,Sukarwo (kanan) meresmikan Terminal Bandar Udara Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Kamis (25/6). Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kiri) bersama Gubernur Jatim,Sukarwo (kanan) meresmikan Terminal Bandar Udara Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Kamis (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta petugas terutama petugas polisi, bersikap ramah dalam pelayanan mudik Lebaran 2015 mendatang. Menurutnya polisi harus humanis dan menghadirkan kenyamanan bagi warga yang dilayani.

Hal itu disampaikan Gubernur saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2015 di Mapolda Jawa Timur di Surabaya, Kamis (9/7). Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengatakan, sikap humanis harus dilakukan oleh polisi dimanapun dan kapanpun.

"Sikap tersebut merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat, termasuk bagi pemudik," ujarnya.

Ia melanjutkan, tiga bentuk keramahan, yakni senyum, salam dan sapa, menurut Soekarwo adalah standar minimal etika pelayanan. Selain itu, ia menekankan, polisi juga harus menghindari sikap arogan dan Sewenang-wenang.

"Di manapun dan dalam kondisi apapun, beri pelayanan yang ramah bagi masyarakat, terutama bagi yang melaksanakan mudik di jalan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyampaikan, Pemprov Jawa Timur menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan, Kesehatan, Satpol PP dan PU Bina Marga untuk membantu kelancaran para pemudik. Untuk itu, ia menyampaikan, dinas-dinas tersebut tidak diperkenankan libur selama Lebaran. 

Seokarwo melaporkan, untuk mengurangi penumpukan kendaraan di jalan saat mudik, Pemerintah Kota Surabaya menggulirkan kembali program mudik gratis. Sebanyak 681 bus disediakan secara Cuma-Cuma untuk melayani pemudik, yang diprediksi naik jumlahnya sebesar 5,25 persen tahun ini.

Membacakan sambutan tertulis Kapolri, Soekarwo menyampaikan, peningkatan aktivitas masyarakat dan pergerakan perpindahan orang dan barang dalam menyambut perayaan idul fitri akan menjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat apabila tidak dikelola dengan baik.

Masih menurut Kapolri, melalui siaran tertulisnya, beberapa aktivitas masyarakat perlu diperhatikan selama Ramadhan hingga Lebaran.

Di antaranya adalah  takbiran, sholat Idul Fitri, kegiatan transaksi belanja, mudik rekreasi atau wisata, serta kegiatan distribusi bahan pokok masyarakat dan BBM.

Bedasarkan data Kementrian Perhubungan diprediksi terdapat kenaikan arus mudik lebaran pada semua Moda transportasi yang mencapai kurang lebih 1,9 persen atau sekitar 20.002.724 orang. Jumlah ini meningkat dibanding dengan pemudik pada tahun 2014 sebesar 19.618.530 orang.

Selain itu, Kapolri juga mengingatkan adanya berbagai potensi ancaman Kamtibmas yang harus terus diantisipasi. Gangguan Kamtibmas yang harus diantisipasi seperti terorisme, teror bom, sabotase, perkelahian antar kelompok masyarakat, kebut-kebutan, penyalahgunaan nakoba, miras, peningkatan kebutuhan BBM, peningkatan harga kebutuhan bahan pokok, kebakaran, kriminalitas, penjualan petasan dan bencana alam.

Sementara Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan, bahwa anggota kepolisian telah disiagakan pada titik-titik simpul kemacetan, kecelakaan dan potensi gangguan kriminalitas di daerah pertokoan, pemukiman, pegadaian, ruko hingga toko emas. Untuk personil yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat Semeru 2015 sebanyak 12.116 orang.

Kapolda juga menghimbau kepada pemilik rumah yang meninggalkan rumahnya tanpa ada penghuni. Kapolda menghimbau kepada masyarakat yang meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong diimbau untuk memberi tau aparat desa seperti RT/RW hingga polsek setempat.

"Kami akan menyiapkan patroli di wilayah tersebut guna terhindar dari potensi kriminalitas," katanya.

Terpopuler