Tiongkok Larang PNS Muslim di Xinjiang Berpuasa

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah

Kamis 03 Jul 2014 09:15 WIB

Dua orang Muslim Uighur di Xinjiang melintas di depan parade militer Cina. Foto: AP Dua orang Muslim Uighur di Xinjiang melintas di depan parade militer Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, XINJIANG -- Sejumlah departemen pemerintahan di wilayah barat Xinjiang, Tiongkok melarang pegawai Muslim berpuasa selama bulan Ramadhan. Salah satu situs web departemen mengatakan PNS dilarang berpuasa dan mengikuti kegiatan keagamaan lainnya.

Dilansir dari BBC, Kamis (3/7), langkah itu diambil karena pihak berwenang menyalahkan Muslim Uighur yang mereka anggap separatis atas sejumlah serangan kekerasan di wilayah tersebut. Meski demikian, para pemimpin Uighur membantah mereka mendalangi serangan-serangan itu.

BUMN Penyiaran Bozhou Radio dan TV University mengatakan di situsnya bahwa larangan berpuasa diterapkan pada anggota-anggota partai, guru-guru, dan anak-anak muda. 

"Kami mengingkatkan semua orang bahwa mereka tidak diperbolehkan berpuasa selama Ramadhan," kata perwakilan pemerintah.

Larangan tersebut sudah sesuai dengan instruksi dari otoritas yang lebih tinggi. Beberapa surat kabar yang dikelola negara bahwa menerbitkan editorial yang mengingatkan tentang bahaya kesehatan dari berpuasa. 

Terkait hal ini Tiongkok dinilai telah menekan kebebasan berbudaya dan beragama Muslim Uighur yang minoritas. Uighur adalah etnis Muslim Turki yang mengisi 45 persen populasi di Xinjiang dan sering bentrok dengan etnis Tiongkok bemarga Han. 

Terpopuler