Inilah Keutamaan Menghidupkan Malam Ramadhan (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Heri Ruslan

Rabu 08 Aug 2012 05:04 WIB

Orang berdoa (ilustrasi) Foto: Esam Al-Fetori/Reuters Orang berdoa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, "Dan orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah untuk sembahyang di malam hari, kecuali sedikit daripadanya, yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan." (QS. Al- Muzzammil, 1-4).

Demikianlah Allah SWT berfirman kepada Rasul-Nya. Rasulullah SAW sungguh telah menjalankan perintah Allah SWT, beliau bangun malam dan berlama-lama shalat malam, beliau menangis dan berlama-lama menangis dalam shalat malamnya.

Allah SWT berfirman, "Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajudlah sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah- mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra’, 79).

Ramadhan adalah bulan puasa dan shalat malam. Malam termanis dan saat termahal nilainya pada hari orang- orang yang berpuasa bangkit dalam sayap kepekatan.

Sebuah sya’ir Arab mengungkapkan,"Aku katakan kepada malam, apakah dalam perutmu terdapat rahasia, yang meramaikan bicara dan rahasia-rahasia, Ia berkata, Sepanjang hidupku belum pemah aku temukan pembicaraan, seperti bicaranya orang-orang terkasih pada waktu sahur."

Malam orang-orang yang berpuasa terasa amat singkat karena terasa nikmat, sedangkan malam orang-orang yang mengabaikan puasa terasa panjang karena terasa menyengsarakan. Sebagaimana Firman Allah SWT, "Mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam." (QS. Adz- Dzariyat, 17).

Malam mereka sungguh merupakan malam terbaik. Allah juga memberi deskripsi tentang mereka pada waktu sahur. Firman-Nya, "Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampunan kepada Allah.'' (QS. Adz-Dzariyat, 18).

Akhir malam mereka sungguh akhir malam yang terindah. Sebuah sya’ir mengungkapkan, "Wahai malam yang berkeluh kesah, tidakkah kau kembali lagi? Hujan lebat mengguyur zamanmu, Aku tengah mabuk dengan taufiq, terbit fajar yang tampak dari langit nan tinggi, sungguh mencemaskanku."

Kaum Muhajirin dan Anshar bila malam menghampiri, maka akan terdengar tangis mereka. Tetapi bila pagi telah tiba mereka tampak gagah dan berani.