Malaysia Manfaatkan Ramadhan untuk Optimalkan Kampanye Anti-Rokok

Rep: Agung Sasongko/ Red: Siwi Tri Puji B

Senin 08 Aug 2011 17:05 WIB

Rokok Rokok

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA—Direktur Jendral Kementerian Kesehatan Malaysia Datuk Hasan Abdul Rahman menuturkan bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang pas bagi perokok untuk berhenti. Menurut dia, dari sebuah studi disebutkan 95 persen perokok Muslim mengatakan lebih mudah berhenti merokok selama bulan Ramadhan.

“Berpuasa 14 jam secara tidak langsung membantu perokok berhenti merokok lebih mudah karena mereka bisa mengendalikan dorongan untuk merokok,” kata dia seperti dikutip kantor berita Bernama, Selasa (8/8).

Lantaran potensial, Hasan mengatakan pihaknya mengintensifkan kampanye anti-merokok dengan mengusung slogan “Ramadhan Titik Awal Menuju Berhenti Merokok”.

Dikatakan Hasan, apabila kampanye anti-rokok efektif dilakukan saat Ramadhan, dapat dipastikan pemerintah dapat mengurangi pengeluaran untuk subsidi pasien jantung, kanker paru dan penyakit kronis lainnya.

Hasan menjelaskan Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan setiap 5 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat merokok. "Jumlah ini tidak termasuk 600.000 non-perokok, termasuk 150.000 anak-anak yang akan mati dari paparan asap rokok," katanya.

Tahun 2030,  kata Hasan,  jumlah orang yang meninggal karena rokok akan meningkat lagi yakni 27.400 kematian setiap hari atau 2.280 kematian per jam atau satu kematian setiap tiga detik. Agung sasongko/Bernama