Ini Suasana Iktikaf Pertama di Masjid Sunda Kelapa

Rep: c17/ Red: Bilal Ramadhan

Rabu 08 Jul 2015 03:00 WIB

Suasana iktikaf pada 10 akhir Ramadhan di sebuah masjid. Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Suasana iktikaf pada 10 akhir Ramadhan di sebuah masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan tiba, mari perbanyak ibadah. Salah satunya yang bisa dilakukan adalah melakukan iktikaf dan sholat tahajud. Waktu sudah menunjukkan pukul 24.00 WIB dini hari. Jamaah iktikaf Masjid Agung Sunda Kelapa sudah mulai memasuki masjid, Rabu (8/7).

Ruangan utama masjid diisi oleh kaum lelaki. Sedangkan ruang teras masjid yang besarnya setengah dari ruangan utama dipisah menjadi dua. Sebelah kiri untuk akhwat (perempuan), sebelah kanan untuk ikhwan (lelaki).

Ternyata antusiasme umat membuat kedua lahan itu tidak cukup. Walhasil aula utama di bawah masjid pun terpaksa harus dibuka. Aula tersebut adalah fasilitas bagi jamaah akhwat. Para penjaja bazzar di luar pun kian menutup barang daganganya dan bergegas mengikuti kidmat iktikaf.

Pemandangan selama iktikaf ini cukup menarik. Warna putih-putih menghiasi mewarnai sudut-sudut ruang masjid. Seperti diketahui, masjid yang berada di Jalan Taman Sunda Kelapa Nomor 16, Menteng, Jakarta Pusat ini mulai dibangun pada tahun 1960-an.

Menempati area 9.920 meter persegi, Masjid Agung Sunda Kelapa mampu menampung 4.424 jamaah. Ditunjang dengan Ruang Ibadah Utama Masjid Sunda Kelapa, Aula Sakinah, dan Serambi Jayakarta. Untuk keyamanan ibadah, Masjid Sunda Kelapa dilengkapi dengan penitipan sepatu.

Penitipan ini siap digukanakan untuk 300 pasang sepatu. Masjid ini juga menyediakan keran wudhu berjumlah 72, kakus duduk sebanyak 30, AC, dan kipas angin. Selain itu disediakan pula layar lebar CCTV bagi yang tidak bisa melihat khatib Jumat secara langsung, dengan sound system yang terbilang modern. Tempat parkirnya mampu menampung 500 mobil dan atau 600 motor.