Muslim Diimbau Berbuka di Tempat Bersertifikasi Halal

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Jumat 27 Jul 2012 21:48 WIB

Logo Halal Logo Halal

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Kepulauan Riau mengimbau umat Muslim jeli saat memilih tempat berbuka yang halal terutama restoran di hotel.

Wakil Sekretaris LPPOM MUI Kepulauan Riau (Kepri), Khairuddin Nasution di Batam, Jumat (27/7) mengatakan, saat ini di Batam ada sembilan restoran hotel yang memiliki sertifikat halal yaitu Pusat Informasi Haji (PIH) Hotel Batam Centre, Harmoni One, Nagoya Plaza, Vistel, Pasific Palace Hotel, Goodway, Virgo, Panorama Regency, dan Golden prown.

"Agar tidak keliru, maka kami mengimbau umat muslim yang dingin berbuka untuk memilih tempat-tempat yang sudah memiliki sertifikasi halal. Agar ibadah puasa berkah sesuai dengan ajaran agama," kata dia. Bagi yang telah memiliki sertifikasi halal, kata dia, semua telah diberi logo halal dari LPPM-MUI Provinsi Kepri dan para juru masak telah berjanji tidak akan menggunakan bahan baku atau bahan tambahan dan bumbu-bumbu yang tidak halal.

"Para juru masak sudah tidak memakai 'red wine' untuk membuat sup buah, tidak memakai arak untuk merapuhkan daging ikan, tak memakai kecap luar dan berbagai bumbu yang tidak ada jaminan halal lainnya," ujar Khairuddin.

Kahiruddin juga mengatakan, awal pekan lalu telah melakukan sidak di beberapa hotel. Hasil dari sidak itu mendapatkan bahwa masih banyak yang menggunakan bumbu luar yang tidak disertai label halal dari negara asal, sehingga masakan yang dihasilkan juga tidak halal.

"Dari hasil sidak, memang masih banyak hotel yang makanannya tidak halal. Mengingat di Batam terdapat ratusan hotel yang dilengkapi dengan restoran. Kami mengimbau umat muslim lebih memperhatikan saat hendak makan," kata dia.

Hotel yang belum halal, kata dia, umumnya masih mengandalkan bumbu-bumbu masakan dari luar negeri yang kebanyakan juga mengandung alkohol. Ia berharap, seluruh Hotel dan tempat makan di Batam mengajukan sertifikasi halal mengingat sebagian besar masyarakat Batam merupakan umat muslim.

"Berdasarkan pengakuan pemilik hotel yang restorannya disertifikasi halal, mereka mengatakan sertifikasi tersebut menguntungkan," kata Khairuddin.