Kapasitas Angkut KA Lebaran 2012 Menurun

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Djibril Muhammad

Rabu 08 Aug 2012 17:08 WIB

Sejumlah calon pemudik antre untuk medapatkan tiket kereta api mudik Lebaran kelas ekonomi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/7). PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuka loket pembelian tiket 24 jam di empat stasiun, yaitu Stasiun Pasar Senen, Stasiun Foto: antara Sejumlah calon pemudik antre untuk medapatkan tiket kereta api mudik Lebaran kelas ekonomi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/7). PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuka loket pembelian tiket 24 jam di empat stasiun, yaitu Stasiun Pasar Senen, Stasiun

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Meski PT KAI akan mengerahkan belasan rangkaian KA tambahan selama masa libur lebaran, namun jumlah penumpang yang terangkut selama masa angkutan lebaran tahun 2012 ini, diperkirakan akan lebih kecil dibanding lebaran tahun 2012.

Jika pada masa angkutan lebaran tahun 2011 lalu, jumlah penumpang yang terangkut mencapai 181.220 orang, maka pada masa labaran 2012 ini, jumlah penumpang yang terangkut hanya sekitar 112.423 orang. "Jadi akan ada penurunan kapasitas angkut penumpang sebanyak 38 persen," kata Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Rabu (8/1).

Menurutnya, penurunan jumlah penumpang yang terangkut pada masa libur lebaran tahun 2012 ini, antara lain karena pihak PT KAI telah menerapkan secara ketat kebijakan okupansi 100 persen. Artinya, untuk semua jenis KA, baik eksekutif, bisnis maupun ekonomi, dilarang mengangkut penumpang melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia.

Pada masa lebaran tahun lalu, kata Surono, kebijakan ini memang sudah diterapkan untuk jenis KA eksekutif dan bisnis. Sedangkan untuk KA ekonomi, baru diperlakukan belum lama. "Karena untuk KA ekonomi juga diberlakukan okopansi 100 persen, maka jumlah penumpang yang terangkut selama masa lebaran akan terjadi penurunan 38 persen," jelasnya.

Menyangkut masalah keselamatan dan kenyamanan penumpang KA selama lebaran, Surono menyebutkan, pada masa angkutan lebaran tahun ini, PT KAI Daop 5 Purwokerto melakukan berbagai langkah antisipasi. Apalagi, pada saat KA tambahan dioperasikan, maka frekuensi perjalanan KA akan makin meningkat karena untuk jalur selatan akan ada 9 rangkaian KA tambahan yang melintas.

Strategi yang diterapkan, antara lain menambah frekuesni pemeriksaan jalur KA dari 2 kali sehari menjadi 4 kali sehari. Sedangkan petugas yang diterjunkan, mencapai 56 orang. "Patroli ini, sekaligus untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi iseng pelemparan batu yang sedang berjalan," jelasnya.

Selain itu, PT KAI Daop 5 juga mengerahkan 50 petugas untuk menjaga 50 titik rawan. "Di wilayah Daop 5, ada sekitar 24 titik lokasi yang selama ini sering terjadi ambles, longsor dan banjir. Lokasi ini menjadi fokus pengawasan kami," katanya.

Untuk itu, di beberapa stasiun besar pihaknya juga menempatkan AMUS masing-masing di Stasiun Purwokerto, Kroya, Sidareja, Prupuk dan Kutoarjo. Selain itu, jiuga ditempatkan regu penolong yang stand by penuh selama 24 jam. Regu penolong tersebut, ditempatkan di Stasiun Prupuk, Purwokerto, Kroya dan Kutoarjo.

Surono menyebutkan, pada musim libur lebaran ini, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran. Sementara untuk arus balik diperkirakan akan terjadi pada H+5. "Pada arus balik nanti, penumpang yang akan berangkat dari seluruh stasiun Daop 5 bisa mencapai 9.423 orang," katanya.